Last Updated on 28 August 2024 by Adha Susanto
Estimated reading time: 4 minutes
Apa yang membedakan atau yang sama dari nelayan modern dan tradisional? – Berikut adalah perbedaan dan persamaan nelayan modern dan tradisional dari tujuan hingga alat yang digunakan untuk menangkap ikan.
Di sepanjang pesisir Indonesia kita menemukan dua kategori nelayan yang berbeda dari alat yang digunakan hingga modal yang dimilikinya.
Tetapi memiliki hal yang sama dari aktivitasnya sehari-harinya. Untuk penjelasan selengkapnya kita bahas di bawah ini ya.
Daftar Isi
Persamaan dan perbedaan nelayan
Nelayan didefinisikan sebagai seorang yang mata pecahariannya mencari ikan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-harinya.
Di kegiatan sehari-harinya, nelayan menangkap ikan menggunakan alat tangkap yang terbuat dari jaring atau alat model lainnya. Untuk menjangkau wilayah tangkapan strategis, nelayan menggunakan kapal atau perahu yang dikayuh atau sudah bermotor.
Oleh karena itu, kita pun membedakan nelayan dari alat yang mereka gunakan, yaitu tradisional dan modern.
Pada Tabel di bawah ini, kita dapat menjumpai perbedaan dan persamaan antara nelayan tradisional dan modern. Indikator perbedaan dan persamaan kami rangkum dari berbagai sumber artikel ilmiah.
Indikator | Nelayan Tradisional | Nelayan Modern |
Tujuan | Memenuhi kebutuhan dan keinginan keluarga | Memenuhi kebutuhan dan keinginan keluarga |
Ukuran kapal | Perahu tanpa motor | Kapal motor 5 – 10 Gross Tonnage (GT) |
Jenis alat tangkap | Pancing ulur, pukat atau jaring tebar | Gillnet, purse seine |
Modal melaut dalam satu kali trip | Rp280.391,00 | Rp19.081.833,00 |
Hasil satu kali trip | Rp522.122,00 | Rp22.300.000,00 |
Lama melaut | Satu hari | 7 – 10 hari bahkan satu bulan |
Pendidikan | Tidak sekolah atau SD – SMP | SMA – pendidikan tinggi |
Pekerjaan lain | Buruh kuli bangunan | Berkebun dan mengelola toko |
Persamaan tujuan nelayan modern dan tradisional
Profesi sebagai nelayan merupakan cara bagi seorang untuk memenuhi kebutuhan keluarga atau dirinya sendiri dengan menangkap ikan.
Pada cuaca yang baik untuk melaut nelayan tradisional atau modern akan pergi mencari hasil yang sebesar-besarnya untuk dapat menyejahterakan keluarganya.
Untuk itu persamaan antara nelayan tradisional dan modern adalah tujuannya menjadi nelayan agar dapat memenuhi kebutuhan hidup diri sendiri dan keluarganya.
Baca Juga: Ciri Nelayan Tradisional: Perahu, Hasil Tangkapan & Sosial Budaya
Ukuran kapal dan alat tangkap
Seperangkat alat tangkap dan kapal yang digunakan nelayan tradisional dan modern adalah perbedaan yang mencolok yang dapat kita kenali.
Nelayan tradisional pada umumnya menggunakan kapal berukuran kurang dari 5 GT. Sedangkan, nelayan modern menggunakan kapal berukuran 5 – 10 GT.
Selain berbeda berdasarkan ukuran kapal, yang membedakan selanjutnya antara nelayan tradisional dan modern adalah alat tangkap.
Alat tangkap bukan dari jaring identik sebagai alat yang digunakan oleh nelayan tradisional. Bubu, pancing tonda, dan ulur adalah contoh alat yang digunakan oleh nelayan tradisional dan tergolong ramah lingkungan.
Namun, terdapat pula nelayan tradisional yang menggunakan alat tangkap hingga cara penangkapan tidak ramah lingkungan. Penggunaan bom ikan dan racun adalah metode penangkapan tidak ramah lingkungan yang digunakan oleh nelayan untuk mendapatkan hasil efektif dan maksimal.
Nah, untuk alat tangkap jaring adalah alat yang lekat dalam kehidupan nelayan modern. Nelayan modern menggunakan alat tangkap jaring berukuran besar, yakni gillnet dan purse seine. Kedua jenis alat tangkap tersebut sangat efektif untuk mendapatkan hasil dalam jumlah yang besar.
Tetapi penggunaan alat tangkap tersebut menuai banyak konflik, karena sangat merugikan alam sebagai dampak ketidak selektifan alat.
Menggunakan kapal berukuran lebih besar dan alat tangkap yang canggih, nelayan modern pun dapat melaut dalam waktu yang lama hingga satu bulan.
Kemampuan melaut dalam waktu yang panjang terlengkapi dengan berbagai teknologi pendukung seperti Global Positioning System (GPS), Fish Finder, dan alat telekomunikasi.
Hasil tangkapan yang melimpah akan masuk dalam mesin pendingin raksasa untuk menjaga mutu ikan hingga mendarat di pelabuhan perikanan.
Perbedaan pendidikan nelayan
Perbedaan kekuatan ekonomi keluarga antara nelayan modern dan tradisional menjadi faktor utama yang juga membedakan cara pandang terhadap pendidikan.
Bagi nelayan tradisional, pendidikan tidak berpengaruh terhadap kemampuan mereka menggunakan perahu untuk menangkap ikan. Karena, bekerja di laut sebagai nelayan hanya membutuhkan otot dan pengalaman.
Sehingga banyak anak-anak nelayan tradisional sudah diharuskan membantu ekonomi keluarga dengan pergi melaut. Tidak sedikit anak nelayan tradisional harus putus sekolah, karena semakin terhimpit kebutuhan ekonomi keluarga yang serba terbatas.
Sedangkan bagi nelayan modern, pendidikan adalah cara untuk mendapatkan hasil yang lebih baik dan sukses sebagai seorang nelayan atau tidak. Melalui pendidikan dapat membuka jalan dalam mencari atau membuka pintu-pintu penghasilan lain ketika musim melaut tidak mendukung.
Keberuntungan secara ekonomi pun mendukung anak-anak nelayan modern dapat mengenyam pendidikan hingga ke perguruan tinggi. Kemudian, dapat menentukan dan mencari pekerjaan yang mereka minati selain harus menjadi nelayan.
Hingga sekarang, terbatasnya pandangan terhadap pendidikan menjadi faktor utama perbedaan kemampuan ekonomi nelayan.
Namun, menyambung hidup dan menyenangkan keluarga adalah satu persamaan tujuan yang mulia, selain perbedaan yang dimiliki oleh nelayan tradisional dan modern.
Baca Juga: Ciri Nelayan Modern: Peralatan dan Kehidupan
Referensi: