Last Updated on 20 May 2024 by Adha Susanto
Estimated reading time: 6 minutes
Kini kegiatan membesarkan ikan di keramba banyak peminatnya, tapi apakah Anda sudah tahu jenis ikan apa saja yang bisa dibudidayakan di keramba jaring apung?
Melakukan kegiatan budidaya ikan selain memenuhi kebutuhan pangan juga menjadi lahan bisnis yang menguntungkan.
Bisnis akan semakin menguntungkan jika kita mampu menganalisis pasar hingga operasional kegiatan sehari-harinya.
Tidak hanya itu, menentukan jenis ikan yang akan dibudidayakan dalam wadah pembesaran seperti keramba apung laut atau air tawar juga menjadi faktor.
Lantas apa saja jenis ikan yang bisa kita budidayakan dalam keramba apung?
Kami rangkum dari berbagai sumber ilmiah, berikut jenis-jenis ikan budidaya yang menguntungkan!
Baca Juga: 10 Jenis Ikan Air Payau dan Ciri-Cirinya
Daftar Isi
Jenis ikan yang cocok di keramba apung
Karena banyak jenis ikan yang hidup di laut dan air tawar dengan nilai ekonomi tinggi. Maka pada uraian di bawah ini kami akan merekomendasikan keduanya berdasar dua jenis keramba, yaitu offshore dan air tawar.
Keramba apung offshore
Berada di lepas pantai atau lebih tepatnya berkisar tiga kilometer dari garis pantai. Keramba jaring apung offshore adalah contoh teknologi budidaya modern berteknologi tinggi.
Ukuran jaring apung laut bisa lebih besar dari keramba apung yang berada di sungai atau waduk. Dengan adanya teknologi keramba apung offshore maka kegiatan membesarkan jenis ikan laut bernilai ekonomi tinggi jadi lebih mudah.
Kakap putih
Jenis pertama ikan yang bisa dibudidayakan di dalam keramba apung offshore adalah kakap putih. Ikan budidaya air satu ini mempunyai nilai ekonomi tinggi, sebab permintaan pasar domestik dan internasional yang besar.
Selain bernilai ekonomi tinggi, ikan kakap putih dikenal sebagai jenis ikan yang mempunyai beberapa keunggulan sebagai berikut:
- kemampuan adaptasinya tinggi,
- waktu pemeliharaan singkat (empat bulan),
- kelangsungan hidupnya hingga 86%, dan
- ukuran 900 gr bernilai jual Rp70 ribu.
Nah, tantangan utamanya budidaya ikan kakap dalam keramba apung adalah ketersediaan pakan ikan rucah secara berkelanjutan.
Namun, tantangan itu bisa kita tangani dengan penerapan pakan komersil berprotein tinggi.
Kerapu
Termasuk dalam famili serranidae, ikan kerapu juga bisa dibudidayakan dalam keramba apung offshore.
Kegiatan membesarkan ikan kerapu dalam keramba offshore terbilang menguntungkan.
Pasalnya, jenis ikan dengan habitat asli terumbu karang ini memiliki harga mencapai Rp150 ribu/kg dan merupakan komoditi ekspor.
Sedangkan di pasar domestik, ikan kerapu adalah hidangan berkelas yang banyak kita jumpai di hotel dan restoran berbintang.
Kerapu tidak hanya terdiri dari satu jenis saja, beberapa jenis kerapu lainnya seperti sunu, macan, dan bebek bisa dibudidayakan di dalam keramba.
Agar kegiatan budidaya kerapu lebih menguntungkan, memperhatikan ekologi kerapu menjadi hal penting. Berikut adalah aspek ekologi yang harus kita perhatikan dalam membudidayakan ikan kerapu di keramba apung:
- suhu 24–31°C,
- salinitas 30–33 ppt,
- oksigen terlarut > 3.5 ppm, dan
- pH 7.8–8.0.
Sedangkan hal lain yang harus kita perhatikan ialah sifat karnivora dari ikan kerapu. Ikan yang tergolong sebagai karnivora pada umumnya butuh asupan dengan kandungan protein tinggi.
Oleh karena itu, ketersediaan pakan mengandung protein tinggi dari daging ikan rucah dan cumi-cumi harus tersedia.
Jenis ikan budidaya keramba apung air tawar
Membesarkan ikan air tawar dengan memanfaatkan keramba jaring apung yang paling banyak kita temukan berada di sungai, waduk, atau danau.
Terlebih, budidaya dalam keramba apung di sungai atau perairan tawar memiliki harga yang relatif lebih terjangkau dari jenis offshore.
Selain itu, beragam jenis ikan air tawar bernilai ekonomi tinggi dan digemari masyarakat mudah untuk didapatkan.
Demikian pula ketersediaan pakan yang umumnya menggunakan pakan pelet terapung berprotein rendah hingga tinggi dengan harga yang variatif.
Nila
Ingin budidaya ikan dengan pasar yang stabil?
Nah, nila adalah salah satu jenis ikan yang permintaan dan harganya stabil. Bahkan di beberapa daerah di Indonesia, misalnya, Kalimantan Tengah harga satu kilogram nila segar paling murah berkisar Rp40 ribu.
Dengan harga yang stabil, nila bisa menjadi pilihan jenis ikan budidaya dalam keramba apung.
Untuk menghasilkan nila siap konsumsi dengan berat 400–600 gr/ekor dibutuhkan waktu pemeliharaan selama 5–6 bulan saja.
Selama pemeliharaan, nutrisi menjadi bagian penting dalam mempercepat pertumbuhan nila di dalam keramba apung.
Oleh karena itu, gunakan pelet ikan nila berprotein tinggi (25–35%).
Kemudian, lakukan manajemen pakan, air, dan operasional lainnya dengan baik untuk mendapatkan untung maksimal.
Mas
Selain eksotis, ikan mas merupakan ikan air tawar bernilai ekonomi tinggi selanjutnya.
Kandungan protein dan omega-3 pada daging ikan mas diketahui memiliki manfaat untuk kesehatan dan perkembangan otak pada anak.
Maka tak heran jika permintaan ikan mas juga tinggi.
Bagi Anda yang berminat untuk mengembangkan bisnis budidaya ikan mas sangatlah tepat.
Ikan mas yang dibudidayakan dalam keramba apung bisa tumbuh besar siap panen dengan berat 400–600 gr/ekor selama 4–5 bulan.
Agar pertumbuhan ikan mas lebih maksimal dan cepat, gunakan pakan komersil dengan kandungan protein 30–35%.
Tips bagi Anda yang akan memulai bisnis pembesaran ikan mas adalah penggunaan benih berkualitas.
Patin
Pilihan jensi ikan lainnya yang cocok untuk budidaya dalam keramba ialah patin. Patin adalah jenis ikan berpatil dengan waktu pemeliharaan sekitar lima bulan sudah mencapai berat berkisar 500 gram.
Pertumbuhan ikan patin akan lebih maksimal dan cepat jika menerapkan manajemen pakan yang baik dan menggunakan pakan mengandung protein 25%.
Baca Juga: Cara Budidaya Ikan Patin Agar Cepat Besar
Lele
Tertarik untuk bisnis budidaya ikan dengan waktu panen yang lebih cepat dari jenis ikan lainnya?
Ikan lele bisa menjadi jawaban yang tepat bagi Anda yang tertarik, dan mempunyai kemampuan lebih dalam mengelola pakan hingga kualitas perairan.
Lele yang dikenal sebagai ikan kanibal itu pun tentu membutuhkan perhatian lebih. Pastikan pengelolaan pakan sebaik mungkin untuk menekan resiko kematian karena kanibalisme dan ongkos yang besar.
Pakan yang baik bagi ikan lele adalah pakan dengan kandungan protein sebesar 20–60%. Dengan protein sebesar itu, maka lele bisa kita panen dalam waktu 2,5–3,5 bulan dengan berat 200–250 gr/ekor.
Gurame
Jenis ikan terakhir yang kami rekomendasikan untuk budidaya dalam keramba jaring apung adalah gurame.
Gurame menjadi primadona karena nilai jualnya yang tinggi dan dagingnya yang begitu gurih.
Terlebih, jenis ikan air tawar satu ini pun dikenal mudah beradaptasi terhadap perubahan suhu, salinitas, dan oksigen terlarut.
Budidaya ikan gurame dalam keramba apung dibutuhkan waktu sekitar 3–4 bulan untuk siap panen dengan berat 500 gr/ekor.
Tapi, untuk memanen gurame dalam kisaran waktu tersebut Anda harus menebar benih dengan ukuran minimal sebesar bungkus rokok.
Kemudian, penuhi nutrisi ikan gurame dengan pakan berkualitas tinggi, yaitu pakan yang mengandung protein (30–32%) dan karbohidrat (20–30%).
Itulah jenis-jenis ikan yang bisa dibudidayakan dalam keramba jaring apung. Masih ada jenis ikan lainnya yang bisa Anda budidayakan.
Tapi, yang perlu menjadi perhatian penting adalah pahami kondisi lingkungan, biaya operasional, dan pasar untuk hasil yang lebih maksimal.
Nah, bagi Anda yang sedang mencari informasi tentang ciri dan manfaat ikan laut dan air tawar lainnya. Anda bisa kunjungi artikel lainnya di blog ini, ya!
Baca Juga: Berikut Peralatan Keramba Budidaya Ikan yang Harus Disiapkan