Last Updated on 20 May 2024 by Adha Susanto
Estimated reading time: 5 minutes
Memperhatikan kolam, kebutuhan pakan, dan kesehatan ikan patin ialah bagian dari cara budidaya ikan cepat besar atau tidak membutuhkan waktu memelihara yang lama.
Tren budidaya ikan skala kecil hingga besar tidak pernah habis. Pasalnya, keuntungan dari kegiatan berbudidaya sangat besar apabila tersistem dengan baik.
Namun kegiatan berbudidaya ikan tak terhindari dari segala macam resiko atau kendala yang menyebabkan kerugian.
Untuk menekan resiko yang mungkin terjadi membutuhkan teknis pengelolaan yang tepat.
Bagaimana cara budidaya ikan patin dengan minim resiko dan cepat besar untuk menghasilkan keuntungan maksimal?
Simak uraian singkatnya pada artikel ini, ya!
Baca Juga: 6 Langkah Dasar Budidaya Ikan Nila
Daftar Isi
Cara Budidaya Ikan Patin
Selain memberikan keuntungan yang besar, berbudidaya ikan patin menjadi solusi untuk memenuhi kebutuhan pangan berprotein tinggi.
Terlebih kegiatan budidaya ikan juga mampu menjadi alternatif kegiatan menarik untuk mengisi hari yang bermanfaat.
Agar kegiatan budidaya mendapatkan keuntungan dari segala sisi memperhatikan aspek teknis sudah menjadi syaratnya.
Kolam budidaya patin
Umumnya konstruksi kolam ikan budidaya terdiri dari tiga jenis, yakni beton, tanah, dan terpal. Setiap jenis konstruksi kolam memiliki kelebihan dan kekurangannya tersendiri.
Semuanya itu tergantung pada kesiapan dana untuk membangunnya. Serta menyesuaikan dengan kondisi lokasi untuk membangun kolam budidaya patin.
Jika memiliki dana yang lebih dan lahan luas bisa menggunakan konstruksi yang kuat seperti beton. Apabila memiliki dana sedang dengan lahan cukup luas dan aman dari predator dapat membuat kolam tanah. Sedangkan yang mempunyai dana cukup dan lokasi yang minim bisa menggunakan terpal.
Pada kegiatan budidaya patin dalam kolam. Air tidaklah harus selalu mengalir. Sebab patin akan dapat bertahan hidup hingga kadar oksigen minimum sebesar 4 mg/liter air. Bagian yang penting adalah kedalaman air mencapai 45-50 cm untuk memberikan ruang gerak yang luas.
Mengolah kolam
Setelah kolam dengan ukuran yang ideal sudah siap. Langkah selanjutnya adalah mengolah kolam. Mengolah kolam bertujuan untuk meningkatkan produktivitas atau kesuburan perairan sebagai media tempat hidup ikan patin. Agar patin dapat memperoleh makanan alaminya berupa plankton dan algae yang banyak.
Cara mengolah kolam untuk budidaya ikan patin tidaklah terlalu sulit. Bahan utama yang harus tersedia adalah bahan organik yang mengandung unsur hara N, P, dan K. Semuanya ada dalam kotoran hewan ternak atau pupuk kandang yang berasal dari kerbau, sapi, dan kambing.
Dosis pupuk kandang untuk menyuburkan air kolam budidaya patin adalah 250–500 gr/m2. Kemudian, alirkan air bersih dan diamkan hingga empat hari agar pH netral dan pakan alaminya dapat tumbuh.
Penebaran benih
Salah satu faktor kunci kesuksesan budidaya patin adalah kualitas benih. Benih yang berkualitas tentunya akan lebih cepat besar. Maka waktu panen akan lebih cepat.
Padat tebar benih patin yang berukuran 3–6 inchi optimalnya adalah 33 ekor/m2. Jika padat tebar yang berlebihan atau tidak sesuai kapasitas kolam maka hal yang terjadi ikan lama besar. Bahkan tidak heran jika suatu saat dapat mengalami kematian massal karena kekurangan oksigen terlarut.
Cara memilih benih ikan patin berkualitas secara fisik dalam kegiatan budidaya umumnya adalah sebagai berikut:
- Gerakan lincah
- Tidak ada yang cacat
- Ukuran seragam
- Tentunya dari penjual yang jelas
Hal itu secara fisik yang pastinya dapat kita lihat dengan mata telanjang. Kendati demikian tidak menutup kemungkinan tetap terdapat bibit yang tidak berkualitas secara genetiknya. Hal ini dapat kita lihat selama beberapa bulan kemudian.
Tapi hal itu sudah lumrah dan telah banyak terjadi. Banyak pembudidaya yang mengalami sedemikian rupa. Yakni ikan patin dalam kolam budidaya miliknya tidak besar dengan sewajarnya setelah lama memelihara lebih dari dua bulan. Padahal waktu itu membeli benih dengan kriteria seperti di atas.
Pakan ikan patin
Sebanyak 70 % dalam kegiatan berbudidaya ikan pasti yang keperluannya terdominasi oleh suplai pakan. Ketika pakan tidak tersuplai dengan optimal maka semakin lama pula waktu untuk memelihara ikan patin. Sebab ikan tidak mendapatkan nutrisi pertumbuhannya dengan optimal.
Pakan yang berkualitas adalah pakan yang memiliki kandungan protein lebih dari 25%. Kandungan protein yang tinggi akan memacu pertumbuhan lebih tinggi karena mendapatkan energi yang maksimal.
Pemberian pakan pada ikan pun harus menyesuaikan dengan bukaan mulutnya. Apabila ikan masih dalam ukuran kecil atau benih maka tentunya ukuran mulutnya juga kecil. Pakan harus kita tebarkan tentunya berukuran kecil pula. Umumnya pakan benih komersial atau pelet berukuran PF 500–1000.
Ketika sudah beranjak berusia dua sampai tiga bulan maka kita dapat memberikan pakan pelet berukuran lebih besar. Pelet komersial yang besar umumnya nomer tiga atau LP-3.
Baca Juga: Pelet Ikan Nila: Ukuran dan Kandungan Protein
Probiotik Ikan
Ikan patin akan lebih cepat besar jika pencernaannya sehat dan berfungsi dengan baik untuk mencerna nutrisi dari pakan. Untuk menjaga kesehatan pencernaan ikan, terdapat salah satu cara yang banyak teraplikasikan dalam budidaya ikan patin.
Cara tersebut adalah memberikan probiotik atau bakteri baik yang hidup dalam usus ikan yang akan membantu mencerna makanannya. Untuk memperoleh ramuan probiotik pun tidaklah sulit. Apalagi sudah terdapat banyak merk probiotik khusus ikan pada market place. Banyak para penjual yang menawarkan produk probiotik dengan berbagai merknya.
Probiotik yang menjadi ramuan campuran pada pakan sangat mudah untuk untuk kita gunakan. Cukup gunakan takaran yang telah tertulis dari petunjuk dalam kemasannya, kemudian kita campurkan pada pakan.
Setelah tercampur dengan rata selanjutnya kita malamkan. Kemudian besok harinya barulah kita berikan ke ikan. Dan penambahan probiotik tidaklah kita lakukan setiap harinya. Melainkan cukup tiga – empat hari dalam satu bulan.
Selain untuk menyehatkan pencernaan probiotik juga berfungsi untuk menjaga kesehatan ikan dari serangan penyakit. Maka dengan begitu ikan dapat tumbuh secara optimal dan memberikan keuntungan yang lebih bagi pembudidaya.
CARA Budidaya ikan patin Hingga panen
Lama memelihara ikan patin pada umumnya mencapai delapan bulan. Pada usia pembesaran selama delapan bulan ini umumnya ikan telah memiliki bobot mencapai 600 gr lebih. Panen pun dapat kita lakukan secara total dengan cara menyurutkan kolam.
Apabila hendak mendapatkan bobot ikan ideal panen dalam waktu empat sampai enam bulan. Maka instensitas pemberian pakan harus lebih tinggi. Yaitu pagi, siang, sore dan malam hari.
Hal yang menjadi catatan dalam pemberian pakan adalah harus merata serta memperhatikan responnya. Jika ikan sudah tidak memberikan respon lagi, maka pemberian pakan pada patin dapat dihentikan segera. Apabila pemberian pakan berlebihan maka akan mengendap dan membuat amoniak yang menjadi racun bagi ikan.
Baca Juga: 3 Jenis Peralatan Budidaya Ikan yang Penting