Last Updated on 3 August 2024 by Adha Susanto
Estimated reading time: 5 minutes
Temasuk satu dari banyak jenis komoditi perikanan budidaya air tawar yang sangat menjanjikan. Ikan bawal dengan bentuk tubuh hampir membulat dan berwarna gelap memiliki ciri khasnya tersendiri sebagai ikan budidaya air tawar.
Memiliki nama ilmiah Colossoma macropomum dan pomfred sebagai nama internasionalnya. Hingga kini bawal adalah komoditi perikanan budidaya yang memiliki banyak keunggulan.
Namun, pada mulanya bawal tidak terperuntukan sebagai komoditi perikanan budidaya. Melainkan sebagai komoditi ikan hias yang kemudian masuk ke Indonesia pada tahun 1986.
Di pasar ikan hias Amerika Serikat orang mengenalnya sebagai ikan Cachama, sedangkan orang Brazil mengenalnya dengan nama Tambaqui.
Terkenal sebagai komoditi ikan hias bawal adalah jenis ikan air tawar yang berwarna menarik. Perpaduan warna merah di perut dan abu-abu tua pada punggungnya memberikan kesan tersendiri saat melihatnya.
Nah, seiring berjalannya waktu dan pertumbuhan ikan yang relatif cepat. Ikan bawal di kembangklan sebagai salah satu komoditi perikanan budidaya air tawar yang menjanjikan. Dan tidak hanya terjumpai di Indonesia saja.
Budidaya ikan ini pun ternyata sangat menguntungkan, karena bernilai jual tinggi. Satu kilogram ikan bawal mempunyai harga normal berkisar Rp50.000 dan nilainya masih bisa lebih tinggi mengikuti kebutuhan pasar.
Tertarik untuk budidaya ikan bawal di kolam kesayangan Anda? Kali ini kita akan membagikan sedikit informasi tentang ciri dan kebiasan hidupnya agar budidaya lebih menguntungkan.
Baca Juga: Apa Beda Ikan Bawal dan Piranha? Temukan Disini
Daftar Isi
Ciri ikan bawal air tawar
Hidup di wilayah yang kaya akan flora dan fauna dengan karakteristik perairan sungai Amazon yang deras. Ikan bawal memiliki kode genetik tersendiri untuk membantunya bertahan atau adaptif di lingkungan tersebut.
Hingga kini kode genetik dari tempat asalnya masih terus terwariskan walau sudah berada di luar habitat aslinya.
Secara morfologi atau tampilan fisik ikan bawal air tawar dapat kita kenali ciri-cirinya yang terdiri dari:
- Postur tubuhnya bulat atau oval
- Bentuk tubuhnya pipih
- Dua sirip punggungnya agak bergeser kebelakang
- Ukuran sisik kecil
- Kepala hampir membulat
- Punggungnya berwarna abu-abu tua
- Perut ikan bawal berwarna putih abu-abu dan merah
- Berahang pendek dengan gigi yang tajam
Tingkah laku ikan bawal air tawar
Ada beberapa hal yang dapat kita pahami dari ciri tingkah laku ikan bawal sebelum kita membudidayakannya di air tawar.
Aktif di siang hari
Berasal dari perairan dengan arus deras di sungai Amazon ikan ini aktif mencari makan pada saat siang hari/diurnal secara bergerombol.
Pada malam harinya lebih senang berdiam diri, karena mata ikan ini tidak mampu melihat di kondisi minim cahaya.
Pemakan segala
Memiliki mulut kecil di ujung kepala dan berahang kuat dengan gigi seri yang tajam jenis ikan ini merupakan pemakan biji-bijian atau buah.
Suka makan biji-bijian bukan berarti bawal termasuk herbivora sejati. Namun, pada habitatnya bawal lebih dikenal sebagai pemakan segalanya atau omnivora.
Senang makan di kolom perairan
Untuk mendapatkan makanannya ikan lebih senang melahap ketika posisinya berada di kolom atau bagian tengah perairan. Karena, bentuk mulut dan rahang ikan bawal yang pendek sangat sulit untuk mencapai makanan dari dasar atau permukaan air.
Baca Juga: Bahan Pelet Ikan yang Berfungsi Sebagai Atraktan
Budidaya ikan bawal air tawar
Awal mula ikan ini terintroduksikan ke Indonesia hanya sebagai jenis ikan hias air tawar. Melihat potensinya yang begitu besar untuk di budidayakan. Kemungkinan beberapa alasan di bawah ini menjadi dasar pengembangannya sebagai ikan budidaya dengan prospek sangat tinggi.
Cepat besar
Alasan pertama yang mendasari pengembangannya sebagai komoditi perikanan budidaya air tawar adalah pertumbuhannya yang cepat.
Di perairan alami ikan bawal dapat tumbuh mencapai ukuran berat tubuh 30 kg/ekor dan panjang 90 cm.
Pada kegiatan budidaya waktu untuk memanen ikan bawal dengan ukuran tubuh mencapai 300 – 500 gr/ekor dapat tercapai selama 5 bulan.
Hemat pakan
Termasuk ikan pemakan segala (omnivora) menjadi alasan kedua ikan ini mengalami perkembangan pesat sebagai komoditi budidaya air tawar yang menggiurkan.
Ikan pemakan segala umumnya lebih mudah besar dengan biaya relatif lebih sedikit. Selain itu kebutuhan protein dalam pakannya juga relatif rendah, yaitu 25%.
Dan pada umumnya pakan buatan/pelet ikan yang sudah terkomersialisasi memiliki kualitas tinggi, karena mengandung karbohidrat, protein, vitamin, lemak, dan mineral. Kelengkapan gizi tersebut sudah sangat baik untuk pertumbuhan ikan bawal agar dapat di panen dalam waktu 4 – 5 bulan.
Selain itu dapat pula kita tambahkan pakan alami dan sisa-sisa makanan dapur untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya sekaligus menghemat pakan komersil.
Pemberikan pakan secara rutin pada waktu pagi, siang dan sore hari akan lebih menguntungkan untuk dapat memanen hasil secepatnya.
Adaptif
Salah satu ciri khas ikan pemakan segala seperti bawal air tawar adalah kemampuan beradaptasinya yang tinggi.
Oleh karena itu, untuk membudidayakannya tidak memerlukan perairan yang telah tertreatment khusus.
Tetapi alangkah baiknya jika air budidaya bersih dan mengandung oksigen terlarut tinggi. Apalagi ikan bawal dengan bentuk tubuh dan berwarna menarik sangat tersayangkan jika kita tidak dapat memandangnya dari kejauhan.
Untuk itu jagalah kondisi air kolam budidaya dalam keadaan bersih dengan mengatur sumber pemasukan dan pembuangan air.
Tekstur daging ikan bawal
Mungkin ini adalah alasan paling kuat dari mengapa bawal menjadi ikan budidaya yang terperuntukkan untuk di konsumsi.
Tekstur daging yang ringan dan memiliki rasa manis menjadi penyebab utama ikan ini begitu terminati dan bernilai jual tinggi. Duri-duri yang selalu menyusup pada celah daging tidak memberikan kesan negatif pada penikmatnya.