Last Updated on 20 May 2024 by Adha Susanto
Estimated reading time: 3 minutes
Mau heran tapi nyatanya ada. Itulah uniknya ikan dan biota laut lainnya yang hidup di air asin tapi daginya tidak terasa asin. Mengapa itu terjadi? Inilah ulasan selengkapnya cara adaptasi ikan laut terhadap air asin yang menjadi tempat tinggalnya.
Jika di pikir-pikir harusnya ikan-ikan laut itu rasanya seperti ikan asin gitu ya. Ini karena prosesnya sama seperti saat produksi ikan asin yang harus terendam di air garam dalam waktu lama.
Tetapi itu tidaklah terjadi. Ikan yang hidup pada perairan ekstrem bisa mengatur kandungan air dan garam dalam tubuh sebagai bentuk adaptasinya.
Dengan mengeluarkan banyak urine dan menangkap garam dari air lalu melepaskannya keluar.
Bagaimana kedua cara itu terjadi dalam tubuh ikan? Simak selengkapnya di bawah ini ya.
Daftar Isi
Cara adaptasi ikan air laut agar tidak asin
Berbagai jenis biota yang hidup di laut tidak asin, karena memiliki cara adaptasi yang kita kenal sebagai osmoregulasi.
Osmoregulasi merupakan cara pengontrolan keseimbangan air dan ion-ion dalam tubuh ikan melalui sel permeable.
Pengontrolan keseimbangan air dan ion-ion dalam tubuh ikan terjadi karena adanya perbedaan tekanan osmosis.
Perbedaan tekanan osmosis dalam tubuh menyebabkan terdorongnya air dan larutan garam-garam dari dalam ke luar tubuh ikan dalam bentuk urine.
Pengaturan keseimbangan air dan ion pada ikan terjadi secara hipertonik (hiperosmotik) atau isotonik (isoosmotik). Tetapi itu pun tergantung pada perbedaan (lebih tinggi, rendah atau sama) konsentrasi cairan dalam tubuh ikan.
Ikan hiperosmotik
Pada ikan potadrom yang bersifat hiperosmotik terhadap lingkungannya berfungsi untukk menjaga tubuhnya agar tidak kelebihan air asin.
Proses osmoregulasi dalam tubuh ikan terjadi melalui pergerakan air ke dalam tubuh dan ion-ion keluar ke lingkungan dengan cara difusi.
Keseimbangan cairan tubuhnya dapat terjadi dengan cara meminum sedikit air atau tidak minum sama sekali. Kelebihan air dalam tubuhnya dapat dikurangi dengan membuangnya dalam bentuk urine.
Ikan Hipotonik
Kelompok ikan oseanodromous adalah ikan hipotonik yang mengatur keseimbangan ion dan air asin agar tidak berlebihan di dalam tubuhnya secara osmosis.
Proses terdorongnya air secara osmosis mengalir melalui ginjal, insang dan kulit. Sedangkan untuk ion-ion masuk kedalam tubuhnya secara difusi.
Baca Juga: Sistem Pencernaan Ikan: Organ dan Urutan
Ikan Isoosmotik
Jenis ikan eurihaline tidak mati kehausan atau kekeringan, karena mereka bisa meminum dan mengontrol air asin yang masuk ke tubuh.
Pengaturan jumlah air dan ion-ion garam dalam tubuhnya berlangsung secara isotonik (isoostomik).
Jika kandungan garam air laut lebih tinggi dari yang ada dalam tubuh ikan. Maka garam akan cenderung masuk ke tubuh ikan.
Cara adaptasi lain agar ikan tidak asin
Nah, untuk menstabilkan kandungan garam dari air laut yang sangat asin di dalam tubuh. Ikan dapat menggunakan ginjalnya serta pompa ionnya untuk mengeluarkan garam yang berlebih.
Proses pengeluaran garam dan penyetabilan kandungan air menyebabkan sebagian besar air dalam tubuhnya menghilang.
Agar tetap stabil ikan-ikan laut akan meminum air asin dalam jumlah yang sedikit. Namun, sebelum masuk ke usus, air akan melewati lembaran-lembaran insang yang terdapat sel chloride yang berperan besar dalam osmoregulasi.
Setelah air masuk ke dalam usus, dinding usus aktif mengambil ion-ion monovalen (Na+, K+, dan Cl-) dan air.
Sebaliknya membiarkan lebih banyak ion-ion divalen (Mg++, Ca++, SO4-) tetapi di dalam usus sebagai cairan rektal agar osmolaritas usus sama dengan darah.
Baca Juga: Sistem Saraf Pusat Ikan: Bagian – Bagian Otak Ikan