Last Updated on 20 May 2024 by Adha Susanto
Estimated reading time: 5 minutes
Kerang simping atau sama dengan scallop adalah jenis kerang yang hidup terbenam di dasar perairan pantai berlumpur hingga berpasir. Keberadaan kerang simping memberikan banyak manfaat untuk kita contohnya sebagai bahan makanan dengan resep untuk menghasilkan rasa gurih. Terlepas dari rasa gurih terdapat sebuah pertanyaan scallop yang mengandung kolesterol apakah benar berbahaya? Temukan penjelasannya pada artikel berikut ini ya.
Scallop atau simping adalah hewan invertebrata laut yang termasuk dalam kelas Bivalvia yang memiliki nama ilmiah Amusium pleuronectes. Untuk menjumpai scallop sangat mudah karena di seluruh perairan pantai subtropis dan tropis menjadi tempat untuk hidup dan berkembang biaknya.
Dan masyarakat juga mengenalnya sebagai kerang merah putih yang memiliki nilai ekonomi dan rasa yang enak. Karena kerang jenis ini pun memiliki persentasi daging yang banyak, yakni 35,89%. Dari persentasi jumlah daging kerang pada umumnya, yakni 15–30%.
Daftar Isi
Manfaat kerang simping
Ada beragam manfaat dari kerang simping mulai dari masuk ke mulut hingga terserap oleh usus kita. Ketika kita masak dengan beragam resep daging kerang akan masuk ke mulut kita dan akan terasa sekali cita rasa gurihnya. Selanjutnya akan masuk kedalam organ pencernaan seperti lambung hingga usus yang dapat menyerap nutrisi baik dari daging kerang.
Menambah enak masakan
Soal rasa seafood adalah makanan enak dan tidak pernah salah jika kita ketagihan dengan masakan ini apalagi harganya yang ekonomis. Semua kalangan masyarakat masih bisa menikmatinya. Rasa enak pada seafood berasal dari bahan kimiawi ada di dalamnya.
Bahan kimiawi pada daging kerang simping yang menjadikan resep masakan menghasilkan rasa enak berasal dari kelompok asam amino bebas dan lemak. Tanpa keduanya berbagai jenis masakan seafood tidak akan seenak dan segurih yang kita kenal hingga sekarang.
Namun, komposisi dari kedua bahan yang memberikan cita rasa pada daging kerang simping di pengaruhi oleh tempat hidup sehari – harinya. Kerang scallop yang hidup di pantai utara dan selatan akan memiliki rasa daging yang berbeda karena berbagai faktor lingkungan.
Sumber protein
Seperti biota laut pada umumnya kerang scallop juga memberikan fungsi yang sama yakni sebagai penyedia sumber pangan mengandung protein. Protein pada daging kerang sangat bermanfaat sekali untuk memperbaiki sel tubuh kita yang rusak. Apalagi harga daging kerang terbilang ekonomis.
Namun, pemanfaatannya sebagai bahan pangan tidak bisa kita konsumsi setiap hari. Sebab ada beberapa alasan yang menyebabkan kerang jenis ini tidak baik untuk kita konsumsi setiap hari. Apalagi kita konsumsi terus menerus dan berlebihan.
Apa saja yang melatar belakangi hal ini? Tetap simak uraian selengkapnya di bawah ini ya. Karena kami telah merangkumnya untuk kakak ketahui dan sayang sekali jika terlewatkan informasinya.
Baca Juga: Kerang Darah Adalah: Morfologi dan Habitat
Kandungan kerang simping
Secara komposisi daging kerang scallop sama dengan daging kerang konsumsi lainnya seperti batik, darah, kerang ijo dan tiram.
Melansir laman Alodoc, kandungan asam amino esensial dan non esensial, asam lemak jenuh dan tak jenuh menjadi komponen penyusun daging kerang. Semua kandungan tersebut mempengaruhi rasa dan gizi baik dan tidak baik bagi (jika berlebihan).
Asam amino non esensial
Adapun peran dari asam amino bebas adalah memberikan cita rasa pada daging kerang simping. Rasa tersebut berasal dari tiga jenis asam amino bebas yang dapat kita ketahui, yakni:
- Glutamat memberikan rasa ‘umami’ atau gurih yang kuat pada produk perikanan
- Asam amino netral dari aspartat sampai alanina menciptakan rasa manis yang kuat
- Asam amino basa dan valina memberikan rasa pahit pada daging kerang
Lemak
Dalam daging ikan dan kerang lemak terkandung dalam jumlah yang berbeda. Namun, komponen dasar pembentuk lemak tetap sama, yakni asam lemak dan gliserol.
Keberadaan lemak dalam daging kerang berfungsi untuk memberikan cita rasa lezat dan aroma spesifik. Tanpa lemak seafood yang kita konsumsi tidak akan selembut itu dengan rasa yang sangat gurih.
Kerang scallop mengandung kolesterol!
Makanan enak memang tidak selalu aman bagi tubuh kita. Termasuk seafood selain enak dan bergizi, namun perilaku makan yang buruh (berlebihan) mengancam kesehatan tubuh kita.
Kandungan asam lemak dan lemak yang terkandung dalam daging kerang memberikan efek cukup berbahaya bagi tubuh kita. Oleh karena itu, anjuran konsumsi lemak untuk tubuh terdapat batasannya.
Melansir dari laman Hellosehat konsumsi lemak orang dewasa sebaiknya tidak lebih dari 30% asupan energi total. Hal ini setara dengan 67 gram lemak per hari.
Sedangkan daging scallop mengandung kolesterol berkisar 264 mg/100 gram. Dan jika berlebihan dan beriwayat penyakit degeneratif konsumsi kerang simping berlebihan tentu berbahaya bagi tubuh. Apalagi bagi seorang yang memiliki riwayat kolesterol tinggi.
Selain mengandung lemak yang dapat menyebabkan kolesterol tubuh kita naik, daging scallop juga terdapat 11 jenis asam lemak jenuh.
Asam lemak jenuh (Saturated Fatty Acid/SFA) ini pun memberikan efek dominan terhadap tubuh yang dapat meningkatkan kadar kolesterol total dan K-LDL.
Ke sebelas jenis asam lemak jenuh yang terdapat pada daging kerang scallop adalah sebagai berikut:
- Asam stearat
- Laurat
- Miristat
- Trikosanoat
- Pentadekanoat
- Arakidat
- Behenat
- Lignoserat
- Heneikodekanoat
- Heptadekanoat
Kesimpulan
Selain menjadi resep masakan dengan rasa enak manfaat lain dari daging kerang simping / scallop juga sangat baik baik bagit tubuh. Dengan catatan jika kita tidak mengkonsumsinya secara berlebihan.
Oleh karena itu, bagi Anda yang beriwayat penyakit degeneratif seperti stroke dan penyakit jantung harap bisa di perhatikan dengan baik. Karena daging scallop juga mengandung kolesterol yang dapat mengancam kesehatan tubuh.
Baca Juga: Kerang Pasifik Geoduck Bentuknya yang Bikin Gagal Fokus