Apa Itu Domestikasi Ikan?

Last Updated on 26 October 2024 by Adha Susanto

Estimated reading time: 4 minutes

Domestikasi ikan adalah satu istilah yang tidak asing dalam dunia akuakultur. Namun, apa itu domestikasi ikan?

Simak uraian singkatnya di bawah ini hingga tuntas, ya!

Mengutip dari Jurnal Kelautan dan Perikanan, domestikasi ikan ialah suatu upaya untuk memilihara atau menjinakkan ikan dari alami liar.

Menjinakkannya dengan cara disimpan pada wadah budidaya seperti kolam atau wadah lainnya yang terkontrol.

Tidak berakhir pada penjinakkan ikan di lingkungan yang terkontrol. Domestikasi juga menjadi upaya untuk mengembangkan ikan secara genetik melalui perkawinan.

Karenanya, kegiatan domestikasi merupakan bagian dari dunia akuakultur. Terutama untuk memperoleh induk-induk berkualitas agar kemudian menghasilkan keturunan berupa benih ikan-ikan budidaya.

Dalam proses pencarian indukan di alam liar tentunya dibutuhkan seleksi ketat secara fisik hingga genetik.

Dengan seleksi yang ketat, maka akan diperolehlah indukan-indukan berkualitas yang akan menghasilkan benih atau keturunan yang bagus pula.

Nah, sebagai tanda apakah domestikasi ikan sudah berhasil atau tidaknya dapat kita lihat dengan beberapa parameter sebagai berikut:

  1. tingkah lakunya normal dan tenang
  2. mau makan-makanan alami atau buatan seperti pelet ikan
  3. badannya tumbuh dengan wajar, hingga
  4. mampu berkembang biak secara alami

Baca Juga: Ikan Tapah Sungai Kalimantan

Jenis ikan hasil domestikasi di Indonesia

Untuk penjelasan lebih lanjut apa itu domestikasi ikan, di bawah ini akan kita uraikan contoh ikan-ikan yang sudah berhasil terdomestikasi.

Sejak tahun 1988, domestikasi ikan di Indonesia khususnya air tawar telah mendapatkan jenis ikan yang baik dan sukes dilakukan.

Setidaknya ada tujuh jenis ikan air tawar yang berhasil terdomestikasi dan telah dikeluarkan juga Surat Keputusan (SK) dari dua kementerian.

Dua kementerian yang membidanginya ialah Kementerian Pertanian dan Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Nah, ikan-ikan yang sudah berhasil terdomestikasi dan menghasilkan keturunan kedua (G2) itu meilputi:

  1. patin jambal,
  2. tor soro,
  3. tembakang,
  4. gabus,
  5. betok,
  6. gurame Batanghari, dan
  7. ikan kelabau.

Selain itu, ada juga ikan jelawat (Leptobarbus hoeveni) yang berhasil terdomestikasi dan menjadi unggulan budidaya atau ikonik suatu daerah.

Baca Juga: Ikan Jelawat Kalimantan: Ciri dan Habitat

Apa itu domestikasi ikan dan bagaimana prosedurnya?

Mengenal cara domestikasi ikan dapat mengenal lebih lanjut apa itu domestikasi ikan.

Mempersiapkan sarana dan prasarana pemeliharaan hingga pemijahan ialah rangkaian kegiatan domestikasi.

Uraian lebih lanjut tentang cara domestikasi ikan dapat disimak di bawah ini.

Persiapan kolam atau tempat penyimpanan ikan

Setelah menentukan jenis ikan apa yang akan menjadi target domestikasi, maka mempersiapkan kolam sebagai tempat penyimpanan atau pemeliharan menjadi langkah pertamanya.

Persiapan kolam perlu sesuai dengan habitat liar ikan yang akan didomestikasi.

Jika ikan itu adalah ikan sungai, maka kolam penampungan adalah kolam yang berisi air tawar dengan kadar oksigen terlarut yang dibutuhkan.

Selain oksigen terlarut, kesuburan perairan yang akan menjadi tempat hidup pakan alami ikan juga harus diperhatikan.

Kemudian, kolam penampungan atau penjinakkan aman dari serangan predator.

Mencari indukan ikan di alam liar

Ketika kolam penampungan atau pemeliharaan sudah siap, pencarian terhadap calon indukan ikan di alam liar ialah langkah berikutnya.

Pemilihan indukan di alam liar ini akan lebih cepat teradaptasi jika dicari tidak jauh dari lokasi penampungan.

Dengan jarak yang tidak jauh, kondisi air, tanah, suhu, dan lingkungan barunya nanti bisa menyesuaikan dengan cepat.

Tidak berakhir pada proses aklamatisasi yang cepat saja. Mencari indukan tidak jauh dari lokasi penampungan akan lebih hemat waktu dan biaya operasional.

Proses aklamatisasi

Langkah lainnya untuk mengenal apa itu domestikasi ikan ialah menerapkan cara adaptasi ikan yang benar.

Untuk mengadaptasikan ikan pada lingkungan barunya bisa dilakukan dengan teknik aklamatisasi.

Aklamatisasi ini umumnya dilakukan pada saat ikan baru datang dari tempat lain, maka biarkan terlebih dahulu ikan dalam kantong plastik.

Walau tetap berada di dalam kantong plastik selama beberapa menit, posisinya tetap berada di permukaan kolam.

Selanjutnya, bisa dimasukkan air sedikit demi sedikit agar ikan bisa mengenal suhu lingkungan barunya.

Tidak langsung memberinya makan ialah proses dari aklamatisasi. Oleh karena itu, proses penyesuaian ini ikan tidak diberi makan selama beberapa hari.

Setelah itu, ikan bisa kita beri makan dengan umpan yang sesuai di habitat aslinya. Kemudian, diadaptasikan lagi dengan umpan-umpan komersil, pelet misalnya.

Pemeliharaan

Selama proses pemeliharaan, ikan diberikan umpan alami dan pakan komersil, pelet.

Selain untuk membuat ikan menjadi lebih jinak. Pemeliharaan ikan dalam wadah atau kolam budidaya juga bertujuan untuk menyiapkan calon indukan.

Untuk mendapatkan calon indukan yang sesuai kriteria, selama proses pemeliharaan juga memperhatikan kebutuhan gizi.

Oleh karena itu, selain ikan bisa tumbuh besar dalam waktu yang cepat. Ikan juga bisa matang gonad dan siap memijah secara alami atau semi alami.

Pemijahan

Pada saat ikan tiba di masa pemijahan, maka pastikan ciri indukan siap kawin ada pada calon indukan.

Umumnya, indukan siap memijah mempunyai ciri khas pada alat kelaminnya yang memerah.

Tidak hanya memerah, jika kita lakukan stripping, pada alat kelaminnya akan keluar cairan putih untuk indukan jantan. Namun, jika yang keluar berwarna kuning, maka itu adalah indukan betina yang siap bertelur.

Proses pemijahan ini bisa kita bantu dengan penggunaan teknologi hormon.

Nah, itulah uraian singkat apa itu domestikasi ikan.

Masih banyak informasi menarik lainnya yang bisa Anda jumpai pada blog ini.

Terlebih, informasi mengenai kelautan dan perikanan.

Oleh karena itu, jangan ragu untuk mencari informasinya pada blog ini, ya!

Baca Juga: Pemijahan Ikan Nila Secara Alami

Referensi: