Pemijahan Ikan Nila Secara Alami

Last Updated on 20 May 2024 by Adha Susanto

Estimated reading time: 4 minutes

Pemijahan ikan nila secara alami dapat sukses bila beberapa faktor pendukung dan kriteria kolam yang tepat. Pada artikel ini sedikit sharing dari penglamanan pembenihan dan pembibitan ikan nila selama satu tahun. Pekerjaan untuk menghasilkan dan menjual bibit ikan nila kepada konsumen menjadi rutinitas setiap harinya. Berikut sedikit banyaknya pengalaman selama ini.  

Selaku se;seorang yang baru juga belajar. Ternyata kegiatan pembibitan ikan memang gampang-gampang susah ya. Ada hal-hal yang terkadang sederhana saja tetapi sangat berpengaruh terhadap hasil akhirnya.

Pemijahan ikan nila

Hari demi hari telah terlewati ternyata terdapat berbagai macam faktor untuk produksi bibit ikan nila. Namun, secara lebih detail seperti kalkulasi hitungan sainsnya sangatlah rumit. Apalagi memang tidak memiliki pengalaman lebih untuk menghitung dan mengamati secara sangat saintifik.

Bahkan untuk menghitung kapan musim yang cocok pemijahan ikan secara alami belum pernah sama sekali. Pengalaman selama ini saat bibit sudah layak panen, maka indukan harus berpindah ke kolam lainnya untuk produksi selanjutnya.

Faktor pemijahan

Berikut beberapa pengalaman yang ternyata menjadi faktor penting dalam pemijahan ikan secara alami.

Kriteria kolam pemijahan ikan nila

Untuk kolam pemijahan ikan secara khusus memiliki kriteria spesifik dan sudah pasti berbeda dari kolam budidaya pembesaran. Untuk jenis kolamnya sendiri bisa dari beton atau tanah.

Tapi yang terpenting sudah lubang segi empat dan memiliki saluran pembuangan. Serta selalu ada air yang mengalir masuk untuk meningkatkan konsentrasi oksigen terlarutnya.

Mungkin ada pertanyaan mengapa harus ada lubang segi empat dalam kolam?

Lubang itu memiliki fungsi untuk tempat berkumpulnya bibit ikan nila saat kita memanennya nanti. Ketika kita panen seluruhnya yang kita lakukan sudah tentu akan menguras kolam. Saat kolam sudah surut maka genangan air yang tersisi hanya pada lubang segi empat itu saja. Jadi dari lubang itulah kita dapat menyerok bibit ikan nila.

Sedangkan untuk ukuran kolam tidak harus baku berukuran misal 2 x 1 m. Cukup gunakan saja apa yang ada. Agar tidak membuat kolam yang ada menjadi nganggur atau tidak produktif.

Baca Juga: 3 Jenis Peralatan Budidaya Ikan yang Penting

Padat tebar dan nisbah kelamin

Waktu itu kami melakukan pemijahan ikan nila dengan nisbah indukan jantan dan betina yang berbeda dari umumnya yaitu 1:3.

Dan bahkan gilanya lagi kami pernah mencobanya dengan jumlah atau padat tebar yang banyak. Indukan jantan 50 ekor dan betina 250 ekor atau 1 : 5. Jadi dalam satu kolam berukuran 3 x 10 m berisikan 300 indukan.

Percobaan kami itu pun berjalan sekitar dua bulan. Kami berspekulasi bahwa indukannya jelek. Karena tak kunjung terlihat larva calon bibit nila. Yang berarti pemijahan secara alami tidak berjalan dengan baik.

pembenihan pemijahan pembibitan bibit ikan nila alami kolam
Pembenihan dan Pemijahan Nila

Spekulasi ini kemudian berujung kekecewaan. Hal terburuk pasti terjadi saat musim hujan sekarang ini dengan intensitas yang tinggi. Selama tiga hari hujan pun terjadi dan akhirnya hal terburuk terjadi. Pemijahan secara alami tidak terjadi malah indukan ikan nila kemudian mati kurang lebih 50 ekor saat sore hari.

Kemudian esok harinya separo indukan terbagi menjadi dua kolam agar tidak terlalu sesak. Sehingga oksigen terlarut meningkat dan ruang gerak lebih luas. Selama satu minggu kemudian ternyata sudah terlihat larva-larva calon bibit ikan nila.

Dari pengalaman itu dapat tersimpulkan bahwasannya untuk kegiatan pembenihan ikan nila tidak bisa terlalu padat. Normalnya satu kolam untuk pembibitan ikan nila dengan ukuran 3 x 7 maksimal 100–150 ekor saja.

Ukuran indukan untuk pemijahan ikan nila

Dalam pembibitan maka indukan ikan nila yang akan memijah tentunya yang sudah matang gonad. Tidak hanya matang gonadnya saja namun, bobot tubuh ideal juga patut kita perhitungkan.

Memang ada pula ikan nila yang lebar badannya baru seukuran tiga jari sudah matang gonad. Dan menghasilkan larva. Kendati sudah menghasilkan bibit tentunya akan memiliki kualitas berbeda. Tidak heran akan menemukan generasi nila yang kerdil atau tidak dapat besar.

Pengalaman selama ini indukan ikan nila yang ideal untuk pembenihan berbobot 500–750 gr / ekor. Untuk mendapatkan indukan ideal membutuhkan waktu yang cukup panjang. Serta harus terpisah dari ikan-ikan non indukan.  

Perawatan indukan pun harus intens. Seperti rutin untuk pemberian pakan berprotein tinggi dan mengandung vitamin E. Serta tidak pula kita ganggu dengan aktivitas penangkapan.

Hal ini untuk menghindari agar ikan tidak stress. Dengan ikan yang relatif tenang atau tidak stress maka pertumbuhannya akan lebih cepat.

Ketika ikan sudah memiliki bobot ideal. Maka secara alami ikan nila akan melakukan aktivitas pemijahan. Selanjutnya merawat larva hingga menjadi bibit yang intens. Berikan umpan yang sesuai dengan bukaan mulutnya serta mengandung protein hingga 40%.

Baca Juga: Pemijahan Ikan Mas: Proses dan Ciri Indukan