Pemijahan Ikan Nila Secara Alami

Last Updated on 21 February 2025 by Adha Susanto

Estimated reading time: 4 minutes

Untuk bisa sukses melakukan pemijahan ikan nila secara alami perlu memperhatikan faktor pendukung dan kriteria kolam yang sesuai.

Di artikel ini, sedikit berbagai dari penglamanan pembenihan dan pembibitan ikan nila yang hanya berlangsung selama satu tahun di BBI.

Selaku seseorang yang baru juga belajar, kegiatan pembibitan ikan boleh kita bilang gampang-gampang susah.

Ada hal-hal yang boleh terbilang sederhana saja, tetapi sangat mempengaruhi hasil akhirnya.

Baca Juga: 3 Jenis Peralatan Budidaya Ikan yang Penting

Pemijahan ikan nila secara alami

Seiring berjalnnya waktu, ternyata ada berbagai macam faktor untuk produksi bibit ikan nila.

Namun, secara lebih detail seperti kalkulasi hitungan sains juga boleh saya bilang cukup rumit.

Apalagi memang tidak memiliki pengalaman lebih untuk menghitung dan mengamati secara sains.

Bahkan untuk menghitung kapan musim yang cocok pemijahan ikan secara alami belum pernah sama sekali.

Faktor pemijahan

Berikut beberapa pengalaman yang ternyata menjadi faktor penting dalam pemijahan ikan secara alami.

Kriteria kolam pemijahan ikan nila

Untuk kolam pemijahan ikan secara khusus memiliki kriteria spesifik dan sudah pasti berbeda dari kolam budidaya pembesaran. Untuk jenis kolamnya sendiri bisa dari beton atau tanah.

Tapi yang terpenting sudah lubang segi empat dan memiliki saluran pembuangan. Serta selalu ada air yang mengalir masuk untuk menjaga oksigen terlarut tetap maksimal.

Mungkin ada pertanyaan mengapa harus ada lubang segi empat dalam kolam?

Lubang itu memiliki fungsi untuk tempat berkumpulnya bibit ikan nila saat kita memanennya nanti.

Ketika kita panen seluruhnya yang kita lakukan sudah tentu akan menguras kolam.

Saat kolam sudah surut maka genangan air yang tersisi hanya pada lubang segi empat itu saja. Jadi, dari lubang itulah kita dapat menyerok bibit ikan nila.

Sedangkan untuk ukuran kolam tidak harus baku berukuran misal 2 x 1 m. Cukup gunakan saja apa yang ada. Agar tidak membuat kolam yang ada menjadi nganggur atau tidak produktif.

Baca Juga: Ciri Ikan Channa Siap Kawin

Padat tebar dan nisbah kelamin

Waktu itu kami melakukan pemijahan ikan nila dengan nisbah indukan jantan dan betina yang berbeda dari umumnya yaitu 1:3.

Atau juga bisa dengan jumlah yang lebih banyak. Indukan jantan 50 ekor dan betina 250 ekor atau 1 : 5. Jadi dalam satu kolam berukuran 3 x 10 m berisikan 300 indukan.

Percobaan kami itu pun berjalan sekitar dua bulan. Kami berspekulasi bahwa indukannya jelek. Karena tak kunjung terlihat larva calon bibit nila. Yang berarti pemijahan secara alami tidak berjalan dengan baik.

pembenihan pemijahan pembibitan bibit ikan nila alami kolam
Pembenihan dan Pemijahan Nila

Spekulasi ini kemudian berujung kekecewaan.

Hal terburuk pasti terjadi saat musim hujan sekarang ini dengan intensitas yang tinggi. Selama tiga hari hujan pun terjadi dan akhirnya hal terburuk terjadi.

Pemijahan ikan nila secara alami tidak berlangsung dengan baik. Hal yang pernah terjadi adalah ikan nila kemudian mati kurang lebih 50 ekor saat sore hari.

Kemudian esok harinya separo indukan terbagi menjadi dua kolam agar tidak terlalu sesak.

Sehingga oksigen terlarut meningkat dan ruang gerak lebih luas. Selama satu minggu kemudian ternyata sudah terlihat larva-larva calon bibit ikan nila.

Dari pengalaman itu dapat kami simpulkan bahwasannya untuk kegiatan pembenihan ikan nila tidak bisa terlalu padat.

Normalnya satu kolam untuk pembibitan ikan nila dengan ukuran 3 x 7 maksimal 100–150 ekor saja.

Baca Juga: Ciri Ikan Koki Jantan dan Betina Siap Kawin

Ukuran indukan untuk pemijahan ikan nila

Dalam pembibitan maka indukan ikan nila yang akan memijah tentunya yang sudah matang gonad. Tidak hanya matang gonadnya saja namun, bobot tubuh ideal juga patut kita perhitungkan.

Memang ada pula ikan nila yang lebar badannya baru seukuran tiga jari sudah matang gonad. Dan menghasilkan larva.

Kendati sudah menghasilkan bibit tentunya akan memiliki kualitas berbeda. Tidak heran akan menemukan generasi nila yang kerdil atau tidak dapat besar.

Pengalaman selama ini indukan ikan nila yang ideal untuk pembenihan berbobot 500–750 gr/ekor.

Untuk mendapatkan indukan ideal membutuhkan waktu yang cukup panjang. Serta harus terpisah dari ikan-ikan non indukan.  

Perawatan indukan pun harus intens. Seperti rutin untuk pemberian pakan berprotein tinggi dan mengandung vitamin E. Serta tidak pula kita ganggu dengan aktivitas penangkapan.

Hal ini untuk menghindari agar ikan tidak stress. Dengan ikan yang relatif tenang atau tidak stress maka pertumbuhannya akan lebih cepat.

Ketika ikan sudah memiliki bobot ideal. Maka secara alami ikan nila akan melakukan aktivitas pemijahan.

Selanjutnya, merawat larva hingga menjadi bibit yang intens. Berikan umpan yang sesuai dengan bukaan mulutnya serta mengandung protein hingga 40%.

Baca Juga: Pemijahan Ikan Mas: Proses dan Ciri Indukan