Cepat Besar, Ini 6 Jenis Ikan Nila yang Unggul

Last Updated on 1 September 2024 by Adha Susanto

Estimated reading time: 6 minutes

Selain jenis ikan yang dibudidayakan, perawatan juga menentukan nila bisa tumbuh besar dalam waktu yang cepat.

Budidaya ikan nila menjadi salah satu kegiatan usaha di bidang perikanan yang masih menggiurkan hingga sekarang.

Terlebih, keuntungan yang didapat juga lumayan, kegiatan berbudidaya ikan menjadi aktivitas yang menyenangkan.

Bagi Anda yang sedang bingung menentukan jenis apa yang cepat besar dan menguntungkan, pada artikel ini, kita telah merangkum jenis-jenisnya.

Yuk, simak!

Jenis ikan nila budidaya yang cepat besar

Dapat dibudidayakan di kolam berarus atau keramba jaring apung, jenis-jenis nila di bawah ini telah banyak terekomendasikan oleh pembudidaya.

Nila Gift

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi memberikan pengaruh besar terhadap kegiatan budidaya ikan nila di dunia. Salah satunya dengan teknologi rekayasa genetika.

Indonesia pun menjadi salah satu negara yang juga memanfaatkan dan melakukan rekayasa genetik untuk mengembangkan komoditi ikan, salah satunya nila.

Contoh pertama yang ikan nila yang merupakan hasil rekayasa genetik adalah nila gift.

Gift yang merupakan akronim dari Genetic Improvement of Farmed Tilapia merupakan jenis nila yang silangan dari delapan negara.

Adapun kedelapan negara itu ialah Ghana, Singapore, Israel, Kenya, Thailand, Mesir, dan Senegal.

Persilangan ikan nila ini pun menghasilkan jenis ikan nila yang sudah terbukti bisa cepat besar.

Terlebih, ikan nila gift dengan kelamin jantan mempunyai laju pertumbuhan 40% lebih cepat dari betinanya.

Oleh karenanya, jenis ikan nila gift memiliki beberapa kelebihan dari ikan nila lokal, yakni sebagai berikut:

  • lebih tahan penyakit,
  • waktu produktif 1,5–2 tahun,
  • bisa panen setelah umur 5 hingga 6 bulan,
  • lebih toleran terhadap kadar salinitas yang tinggi, dan
  • lebih efisiensi pakan.

Nila Gesit

Ikan nila yang merupakan hasil rekayasa genetika selanjutnya adalah nila gesit.

Genetically Supermale Indonesia Tilapia (GESIT) adalah hasil rekayasa genetik jenis nila gift dari Filipina.

Rekayasa genetik pun dikembangkan di Indonesia. Inovasi dari IPB, BPPT, dan BBPBAT pada tahun 2002, menghasilkan nila gesit dengan berbagai keunggulannya.

Salah satunya sebagai jenis ikan nila yang memiliki pertumbuhan cepat dengan ukuran badan yang besar.

Pasalnya, pada usia kurang dari enam bulan, ikan nila gesit bisa tumbuh 500–600 gram dengan panjang tubuh mencapai 8 cm.

Kami lansir dari laman Direktorat Riset dan Inovasi IPB, nama Genetically Supermale Indonesia Tilapia merujuk pada produksi nila jantan super.

Mengapa demikian?

Menurut hasil riset yang dilakukan BPPT, teknologi produksi ikan nila jantan super “YY” (supermale) menghasilkan ikan nila berkelamin jantan.

Bahkan, 98–100% telur yang menetas akan menjadi larva nila dengan jenis kelamin jantan.

Baca Juga: 6 Langkah Dasar Budidaya Ikan Nila

Nirwana Jenis nila cepat besar

Persilangan genetik ikan nila gift dan gesit ternyata menghasilkan jenis ikan yang tidak kalah unggul. Ikan itu pun diberi nama nila nirwana.

Nirwana pun berasal dari daerah pengembangannya.

Balai Pengembangan Benih Ikan (BPBI) Wanayasa, Purwakarta, adalah tempat di mana ikan nila nirwana (nila rasa Wanayasa) ini dikembangkan.

Dengan berhasilnya pengembangan ikan nila jenis nirwana, kini, pembudidaya nila dapat membudidayakan ikan nila yang bisa besar dalam waktu cepat.

Hanya dalam waktu enam bulan, pembudidaya dapat memanen ikan nila nirwana dengan bobot mencapai 650 gram/ekor.

Selain memiliki bobot yang begitu besar, tubuh yang lebar dan kepala yang pendek juga menjadi keunggulan dari jenis nila nirwana.

Dari keunggulannya ini, ikan nila nirwana bisa dimaksimalkan penanganan pasca panen.

Sebab, dagingnya yang tebal akan lebih mudah untuk menjadi sebuah produk ikan fillet bernilai ekonomi tinggi.

jenis nila nirwana dan gift yang cepat besar
Ikan Nila | Standard Media

Sebagai informasi tambahan, jenis nila nirwana hingga sekarang telah ada tiga generasi. Generasi ketiga yang tersahkan pada tahun 2016, memiliki keunggulan seperti kelangsungan hidup lebih tinggi, hemat pakan, dan cepat besar.

Baca Juga: Budidaya Ikan Gabus di Kolam Terpal

Nila Larasati

Pengembangan jenis ikan nila yang cepat besar dan bernilai ekonomi penting juga berlangsung di Balai Benih Ikan (BBI) Janti, Klaten, Jawa Tengah.

BBI Janti mengembangkan ikan nila konsumsi yang dikenal sebagai nila larasati atau juga terkenal sebagai nila janti.

Tidak hanya tumbuh besar dalam waktu yang cepat, nila larasati terkenal dengan kemampuan adaptasinya.

Oleh karena itu, nila larasati bisa dibudidayakan di kolam berair tenang, berarus, di keramba jaring apung, hingga tambak air payau.

Selain mampu beradaptasi pada air yang mengandung garam (payau), nila larasati juga tahan terhadap penyakit.

Penyakit-penyakit yang bersumber dari aktivitas bakteri seperti Streptococcus dan Agalactiae masih bisa ditahan oleh nila ini.

Terlebih, dengan berlangsungya perlakuan yang baik pada sistem pengairan dan pelet ikan nila bervitamin serta mengandung antioksidan. 

Jenis Ikan Nila Srikandi, Cepat Besar

Jika Anda tinggal di wilayah pesisir dan memiliki beberapa petak tambak air payau yang sedang tidak produktif.

Tidak usah khawatir!

Pasalnya, jenis ikan kelima yang kami rekomendasikan selain cepat besar, juga toleran terhadap air payau seperti nila larasati.

Untuk mendapatkan nila dengan kemampuan adaptasi yang luar biasa, rekayasa genetika masih menjadi cara yang begitu terandalkan.  

Persilangan antara nila nirwana hitam betina dan biru jantan itu pun menghasilkan ikan nila dengan genetik yang adaptif terhadap lingkungannya.

Sebagai bentuk rasa bangga, hasil kegiatan rekayasa genetik yang berlangsung di Sukamandi ini bernama Salinity Resistant Improvement Tilapia from Sukamandi (Srikandi).

Hingga sekarang keberadaan nila srikandi telah menyebar di seluruh daerah.

Keunggulannya sebagai ikan nila yang toleran terhadap air payau menjadi jenis ikan yang cocok sekali untuk menghidupkan tambak yang tidak produktif.

Dengan perawatan yang cukup, jenis ikan nila srikandi bisa tumbuh besar dalam waktu yang cepat.

Pada umur 3—4 bulan, nila sudah masuk ukuran maksimal yakni 250 gram per ekor.

Selain toleran terhadap air payau dan tumbuh besar dalam waktu yang cepat.

Ikan nila srikandi adalah ikan yang memiliki kandungan gizi penting bagi tubuh kita seperti omega-3, omega-6, dan protein tinggi.

Untuk itu, konsumsi ikan nila secara teratur dapat membuat tubuh kita jadi lebih sehat.

Terlebih, bagi anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan. Konsumsi ikan nila yang memiliki rasa daging yang enak ini pun sangat dianjurkan.

Baca Juga: 3 Jenis Peralatan Budidaya Ikan yang Penting

Black Prima dan red prima

Diklaim sebagai generasi ikan nila terbaru, black prima dan red prima adalah jenis ikan nila hasil pengembangan PT CP Prima Indonesia.

Black Prima | PT CP Prima Indonesia

Hasil pengembangan yang dilakukan oleh PT CP Prima Indonesia itu pun tidak kalah saing dengan hasil lembaga riset pemerintah.

Ikan nila black prima dan red prima terkenal sebagai jenis nila yang memiliki pertumbuhan yang cepat dengan badan yang besar.

Bahkan dagingnya pun cukup tebal dengan cita rasa yang manis, lembut, dan berlemak.

Hanya dalam waktu 5–6 bulan, black prima dan red prima siap menjadi ikan konsumsi dengan bobot mencapai 600 gr/ekor.

Melansir dari laman PT CP Prima Indonesia, berikut keunggulan nila black prima dan red prima:

  • ukuran benih seragam,
  • pertumbuhan cepat,
  • sintasan tinggi,
  • ukuran panen yang lebih seragam, dan
  • daging yang lebih tebal.

Itulah enam jenis ikan nila dengan pertumbuhan yang cepat dan memiliki bobot yang cukup besar hanya dalam waktu lima sampai enam bulan.

Jadi, sudahkah Anda menentukan pilihannya?

Untuk Anda yang masih bingung menentukan jenis ikan budidaya yang potensial untuk mendapatkan keuntungan maksimal.

Kami akan memberikan rekomendasi lainnya pada artikel-artikel yang telah tersedia di blog ini.

Ayo, kunjungi artikel lainnya untuk mendapatkan informasi menarik tersebut!

Baca Juga: 5 Cara Mengatasi Lele Menggantung

Referensi: