Last Updated on 20 May 2024 by Adha Susanto
Estimated reading time: 4 minutes
Ikan dapat dibedakan antara jantan dan betina berdasarkan alat dan organ reproduksi dengan fungsi yang berbeda pula. Serta terdapat berbagai hormon seperti feromon, progesteron, dan estradiol yang memiliki peran penting dalam sistem reproduksi ikan.
Agar dapat melanjutkan keturunan pada habitatnya, setiap mahluk hidup termasuk ikan akan melakukan pemijahan menggunakan alat reproduksinya.
Pemijahan akan berlangsung ketika terjadi pertemuan antara dua individu berbeda, dan kemudian melakukan interaksi seksual. Interaksi seksual pada lingkungan sekitarnya dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya dipengaruhi oleh hormon reproduksi.
Ketika hormon telah memberikan sinyal dan mempengaruhi sistem reproduksi, dua individu berbeda akan mengalami perubahan tingkah laku seksual.
Ikan pejantan akan mulai membuat sarang untuk pemijahan dan mengajak betina untuk mengeluarkan sel telur. Telur yang keluar dari alat reproduksi betina jumlah dan ukuran tergantung pada ukuran tubuhnya.
Pada hewan avertebrata air, betina akan terlebih dahulu mengeluarkan telur-telur pada sarang yang dibuat oleh pejantan. Betina yang bertelur akan merangsang seksual ikan jantan untuk kemudian dapat mengeluarkan sperma.
Bertemunya sel telur dan sperma disebut sebagai peristiwa pembuahan (fertilisasi). Pada ikan fertilisasi dapat terjadi dua tipe, yakni internal dan eksternal.
Secara internal, sel sperma akan membuahi sel telur pada tubuh individu betina. Ikan yang melakukan fertilisasi internal adalah ikan bertulang rawan (Chondroicthyes). Seperti bangsa ikan cucut dan pari.
Fertilisiasi secara eksternal merupakan sistem reproduksi yang mempertemukan sel sperma dan sel telur di badan perairan. Kedua sel dapat lepas dari setiap individu secara bersamaan atau sel telur dahulu yang keluar.
Ikan yang melakukan reproduksi secara eksternal umumnya adalah ikan bertulang sejati (Osteichthyes). Seperti jenis ikan nila, patin, kakap dan lele.
Daftar Isi
Organ dan alat reproduksi ikan
Dalam melangsungkan sistem reproduksi, ikan memiliki alat reproduksi seksual yang berperan penting. Pada pejantan memiliki alat reproduksi yang bernama testis untuk menghasilkan sperma. Sedangkan betina memiliki alat reproduksi bernama ovarium yang menghasilkan telur.
Testis
Fungsi utama dari organ reproduksi testis pada individu jantan ikan adalah memproduksi sel sperma. Letak testis sebagai penghasil sperma berada di bagian posterior dengan ciri memanjang dan meruncing. Dan berada dekat dengan lubang anus dan papilla.
Sperma yang keluar dari pejantan yang telah matang gonad berfungsi membuahi sel telur. Umumnya ciri testis yang siap mengeluarkan sperma dan membuahi sel telur adalah berwarna merah, dan ketika dilakukan streping akan keluar cairan putih.
Ovarium
Di ikan betina fugsi utama ovarium sebagai alat reproduksi adalah memproduksi sel telur. Pada setiap ikan terdapat perbedaan dalam jumlah organ ovarium, namun dengan fungsi yang masih sama.
Seperti yang dapat terjumpai pada ovarium kebanyakan ikan telestoi umumnya berjumlah sepasang dan terletak dalam rongga tubuh. Rongga pada ovarium inilah yang terhubung dengan saluran pengeluaran telur yang terbuka ke arah ovipore pada papilla urogenitalle.
Ovarium sebagai alat reproduksi ikan betina akan siap mengeluarkan sel telur ketika telah matang gonad. Ciri umum ovarium yang siap mengeluarkan telur-telur adalah berwarna merah dan perut ikan membesar.
Alat reproduksi ikan jantan dan betina memiliki keterhubungan erat dalam sistem reproduksi ikan untuk menghasilkan keturunan. Serta menentukan pola dan tingkah laku dari ikan kepada lingkungannya.
Baca Juga: Memijahkan Ikan Betok di Balai Benih Ikan Sukamara
Hormon sistem reproduksi ikan
Keterlibatan hormon pada sistem reproduksi ikan sangat penting. Ikan yang telah siap memijah akan menyampaikan sinyal kimiawi di badan perairan untuk menarik perhatian pasangannya. Hal demikian juga terjadi pada sekelompok hewan darat yang juga memanfaatkan sinyal kimiawi dari hormon untuk kawin.
Nah, di bawah ini adalah hormon yang terlibat dalam reproduksi ikan.
Feromon
Ikan sangat peka terhadap bau yang menjadi sinyal kimiawi sebagai pengenal atau penanda individu siap kawin.
Senyawa feromon dalam ovari betina akan terlepas setelah ovulasi ke badan perairan ketika betina dewasa telah matang gonad.
Feromon yang tersebar ke badan perairan akan tercium oleh pejantan dewasa matang gonad, untuk kemudian mengatur pelepasan sperma dari pejantan.
Selain menentukan tingkah laku seks, fungsi senyawa feromon bagi ikan: sebagai alarm dan pengenalan spesies; dan pengenalan wilayah.
Estradiol
Keberadan hormon estradiol 17 β berpengaruh besar terhadap ovarium ikan yang sedang mengalami proses vitelogenesis.
Hormon gonadotropin
Sedangkan hormon gonadotrofin berfungsi mempercepat proses kematangan akhir oosit dalam persiapan ovulasi ataupun spermiasi.
Testosteron
Hormon testosteron adalah hormon yang berperan dalam reproduksi ikan jantan untuk perkembangan gonad (spermatogenesis).
Baca Juga: Ciri Ikan Channa Siap Kawin