Last Updated on 25 May 2024 by Adha Susanto
Estimated reading time: 6 minutes
Pemanfaatan ikan sebagai bahan makanan bergizi hingga saat ini terus mengalami perkembangan. Perkembangan olahan ikan telah menghasilkan berbagai macam produk yang digemari masyarakat, nugget, bakso, dan ikan asap adalah contoh olahannya.
Ikan adalah organisme perairan yang banyak dimanfaatkan sebagai olahan makanan. Hal ini karena ikan mengandung gizi seperti protein dan asam amino esensial. Kandungan gizi tersebut diperlukan oleh tubuh manusia yang berfungsi untuk kesehatan dan kecerdasan otak.
Daftar Isi
Dasar – dasar pengolahan ikan
Penggunaan ikan berkualitas baik merupakan salah satu faktor penentu untuk mendapatkan produk hasil olahan yang maksimal. Ikan yang digunakan hendaknya ikan dengan karakteristik tidak mengalami kemunduran mutu. Kemunduran mutu ikan mudah dikenali dari timbulnya aroma busuk.
Cara untuk menahan atau memperlambat kemunduran mutu ikan adalah disimpan dalam keadaan beku atau disegerakan untuk mengolahnya. Makanan olahan dari ikan yang digemari masyarakat menjadi salah satu cara untuk menyimpan dan menjadi kreasi unik.
Olahan ikan asap
Daging ikan sudah dikenal sebagai bahan mudah rusak secara kimiawi atau mikrobiologi. Kerusakan daging dapat dicegah atau diperlambat dengan cara di awetkan.
Pengasapan merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengawetkan dan contoh produk olahan ikan yang digemari masyarakat.
Pengawetan ikan dengan cara di asapkan akan mendapatkan hasil berupa daging ikan dengan warna cokelat, bau dan rasa spesifik asap. Produk hasil olahan makanan dari ikan tentu mampu bertahan lebih lama.
Kualitas olahan ikan asap sangat ditentukan dari penggunaan ikan dan bahan bakar berupa jenis kayu yang digunakan untuk menghasilkan asap.
Kayu yang di gunakan untuk pengasapan ikan harus dari kayu yang buahnya dapat di konsumsi. Umumnya pengasapan dapat menggunakan bahan seperti sabut dan tempurung kelapa.
Pengasapan ikan dilakukan dengan meletakkan ikan di dekat sumber asap. Suhu yang digunakan untuk pengasapan sekitar 70-100 OC selama 2-4 jam.
Penggunaan suhu pengasapan yang tinggi dapat menghambat aktifitas bakteri dan enzim trimetilamin-oksida demetilase (TMAOase) yang dapat menurunkan mutu ikan. Tidak aktifnya bakteri dan enzim dalam daging ikan asap akan memperpanjang lama simpan sebagai bahan makanan.
Hingga saat ini perkembangan metode untuk olahan ikan asap terus berkembang. Salah satunya dengan menggunakan asap cair. Asap cair merupakan asam cukanya (cinegar) kayu yang didapatkan dari hasil destilasi kering terhadap kayu.
Proses destilasi asap, vinegar kayu dipisahkan dari tar dan hasil yang didapatkan diencerkan menggunakan air. Hasil pengenceran ditambahkan garam dapur secukupnya dan ikan di rendam pada larutan asap selama beberapa jam.
Baca Juga: Kenapa Ikan Asap Bisa Tahan Lama? Berikut Penjelasannya
Pengolahan ikan asap menggunakan asap cair
Proses Pendahuluan
Untuk produksi olahan ikan yang digemari masyarakat seperti ikan asap terdapat beberapa proses penting. Proses ini dilakukan untuk membersihkan dan melakukan filleting jika ukuran ikan besar. Ikan selanjutnya dikeringkan di bawah sinar matahari 2-3 hari hingga kering.
Penggaraman
Larutan garam dengan konsentrasi 20% disiapkan dan ikan atau fillet direndam dalam larutan tersebut selama 30 menit. Perendaman ikan dalam larutan garam dapat ditambahkan bumbu sesuai selera. Daging ikan selanjutnya dikukus selama 20 menit.
Pengeringan
Fillet atau daging ikan dikeringkan langsung di bawah sinar matahari atau menggunakan oven. Pengeringan di bawah sinar matahari membutuhkan waktu dua sampai tiga hari. Proses pengeringan mengggunakan oven akan berlangsung selama 8-10 jam dengan suhu sekitar 40-60 derajat celcius.
Pengasapan
Asap cair yang digunakan untuk pengasapan fillet ikan dapat di larutkan dengan dua cara. Cara pertama yakni menggunakan air dengan perbandingan asap cair dan air (1:10). Larutan asap cair yang sudah siap dapat digunakan untuk perendaman fillet ikan selama 5-15 menit.
Cara kedua yakni menggunakan minyak dengan perbandingan 1:10. Larutan asap cair dapat disemprotkan pada permukaan fillet ikan hingga rata. Fillet ikan selanjutnya dikeringkan dan hasil olahan ikan tersebut di simpan dalam kantong plastik atau kemasan lainnya.
Baca Juga: 6 Langkah Cara Membuat Ikan Salai
Olahan bakso ikan yang digemari masyarakat
Contoh produk olahan ikan lainnya yang digemari masyarakat adalah bakso. Penggunaan daging ikan merupakan bahan dasar bakso selain daging ayam dan sapi.
Ikan tenggiri merupakan salah satu ikan yang banyak dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan bakso. Namun, pemanfaatan daging jenis ikan lainnya seperti ikan gabus, nila dan lain-lain juga tidak jauh beda kualitas dan rasa.
Bakso menjadi salah satu olahan ikan yang banyak di gemari masyarakat. Bahan tambahan pembuatan bakso yang sudah dikenal luas adalah tepung tapioka dan bumbu.
Bentuk bakso umumnya bulat halus dengan tekstur kompak, kenyal dan elastis. Proses pembuatan bakso ikan sama dengan pembuatan bakso pada umumnya. Persyaratan terpenting dalam pembuatan bakso ikan adalah ikan harus segar serta pisahkan dari kulit, tulang dan duri.
Cara membuat olahan bakso ikan
Bahan baku pembuatan bakso ikan adalah tapioka atau sagu 10-15%, garam 2-3%, merica 0,5%, bawang putih 2%, penyedap 0,75%.
- Pisahkan duri dan tulang dari daging ikan
- Larutan garam (brine) disiapkan dalam keadaan dingin dengan perbandingan air, es, dan ikan adalah 4:1:1 dan konsentrasi garam 0,2-0,3%
- Daging ikan yang telah siap dihancurkan dan rendam pada larutan garam tersebut
- Lemak-lemak yang mengapung pada permukaan di buang
- Perendaman dilakukan sebanyak 2-3 kali
- Lumatkan daging ikan yang telah direndam menggunakan alat penggiling daging atau lumping dan daging diberi garam 2-3%
- Bumbu yang telah disiapkan dihaluskan ke dalam daging lumat dan uleni. Tepung tapioka dimasukkan sedikit demi sedikit
- Adonan di aduk hingga rata dan tidak lengket di tangan
- Kekenyalan atau elastisitas pada adonan dapat di tingkatkan dengan penambahan putih telur sebanyak satu butir untuk setiap 1 kg adonan
- Cetak adonan berbentuk bulat dan di masukkan kedalam air hangat (+40 oC) selama 20 menit
- Rebus bakso di air mendidih hingga terapung sebagai tanda telah matang
Olahan nugget ikan
Bahan makanan dari olahan ikan secara modern serta digemari oleh masyarakat modern saat ini adalah nugget dengan kandungan gizi seperti protein miofibril. Produk ikan yang menjadi olahan nugget dapat bertahan selama 2 minggu dalam keadaan di freezer.
Bahan utama dalam pembuatan nugget adalah ikan yang berfungsi untuk membentuk tekstur produk. Bahan pendukung lain, yaitu air, garam, emulsifier, bahan pengisi (filler), dan bumbu-bumbu.
Proses membuat olahan nugget ikan
Pembuatan produk olahan nugget dari ikan yang digemari masyarakat terdiri dari daging ikan 500 gr di potong kasar. 1 sdt garam, ¼ sdt jahe parut, ½ sdt gula pasir, ½ sdt lada halus, bawah putih cincang 3 siung. Bawang bombay 1 buah di cincang, 3 sdm tepung tapioka, 50 cc air es/es serut, penyedap rasa dan 1 sdt mentega.
- Bawang putih dan bawang bombay di tumis dengan mentega
- Bahan-bahan dimasukkan dalam food processor hingga tercampur rata dan terbentuk adonan yang kalis.
- Bentuk adonan sesuai selera dan simpan dalam freezer selama 30-60 menit sampai agak keras. Cara lain untuk mengeraskan adonan adalah di kukus selama 10-15 menit.
- Masukkan kedalam tepung predust dengan cara di guling-gulingkan hingga rata
- Dimasukan ke dalam adonan premix, angkat dan gulingkan di atas tepung roti
- Goreng di minyak panas selama 30 detik hingga berwarna kecokelatan dan didinginkan
- Masukkan ke dalam wadah dan bekukan di freezer selama 4-5 jam
- Nugget di kemas rapi dan tertutup rapat bekukan di dalam freezer untuk persediaan selama 6 bulan
- Konsumsi nugget untuk keluarga cukup di goreng di minyak panas selama 4-5 menit atau di oven