Ekosistem Estuari: Ciri dan Karakteristik

Last Updated on 20 May 2024 by Adha Susanto

Estimated reading time: 4 minutes

Ekosistem perairan estuari adalah perairan pesisir dengan karakteristik semi tertutup dan berhubungan langsung dengan laut yang memiliki komponen biotik khusus. Pengaruh pasang surut laut menjadi faktor utama penyusun komponen biotik perairan. Muara sungai, teluk di daerah pesisir merupakan contoh ekosistem estuari. Dengan bentuk adaptasi organisme perairan ekosistem estuari yang dilakukan oleh biota pun bermacam-macam.

Perairan estuari menjadi kawasan transisi (ekoton) antara air tawar dari sungai dan laut bagi biota. Sifat fisis dan biologis tidak menunjukkan karakteristik peralihan.

Karakteristik ekosistem estuari dikenal sebagai perairan yang unik. Karena perairan estuari dapat di golongkan berdasarkan pola sirkulasi dan startifikasi air. Yakni terdiri dari estuari berstratifikasi sedang, sempurna, dan homogen vertikal.

Produktivitas ekosistem pun setara dengan hutan hujan tropis dan terumbu karang. Adaptasi organisme ekosistem estuari terus berlangsung. Karena badan perairan ekosistem terus terjadi perubahan baik salinitas, nutrient, dan lain-lain.

Komposisi biota ekosistem perairan estuari

Perairan estuari memiliki komposisi biota yang unik yakni percampuran jenis endemik, jenis dari ekosistem laut, dan sebagian kecil dapat masuk/keluar dari lingkungan air tawar. Biota perairan estuaria yang dapat masuk/keluar dari lingkungan air tawar merupakan biota yang mempunyai kemampuan osmoregulator yang baik.

karakteristik ekosistem perairan estuari
Estuaria / Pixabay

Organisme pada perairan ini dapat dikelompokkan sebagai berikut.

Oligostenohaline

Organisme dengan kelompok oligostenohaline adalah ikan dan organisme lainnya di air tawar. Banyak organisme pada perairan tawar umumnya tidak dapat hidup pada perairan dengan salinitas mencapai 0,1 ppt. Namun, ada beberapa organisme kelompok oligostenohaline mampu bertahan hidup pada perairan diatas 5 ppt.

Organisme ekosistem estuari

Organisme ini merupakan organisme laut yang hidup di perairan estuaria pusat yang dapat hidup di laut. Orgnisme laut juga dapat ditemukan di perairan tersebut karena mampu bertahan dan berkompetisi dengan organisme lainnya.

Euryhaline

Organisme kelompok euryhaline adalah kelompok organisme laut yang hidup pada perairan tersebut dengan distrbusi dari laut hingga pusatnya. Umumnya organisme kelompok euryhaline tidak dapat bertahan hidup pada perairan bersalinitas sekitar 18 ppt.

Polystenohaline

Kelompok polystenohaline adalah kelompok organisme laut yang hidup di wilayah mulut estuaria dengan salinitas perairan mencapai 25 ppt.

Organisme peruaya

Peruaya adalah organisme yang hidup di perairan estuaria untuk sebagian dari siklus kehidupannya. Organisme peruaya yang umum dikenal adalah salmon (Salmo salar) dan sidat (Anguila anguilla).

Keragaman organisme ekosistem perairan estuari

Distribusi Organisme Estuaria
Distribusi Organisme Perairan estuaria (Bengen, 2002 dalam Latuconsina, 2016).

Keanekaragaman organisme dikenal lebih sedikit bila dibandingkan dengan perairan tawar dan laut, tetapi kepadatan organismenya jauh lebih tinggi daripada di perairan tawar dan laut.

Penyebab rendahnya keanekaragaman organisme yakni ketidakmampuan organisme perairan tawar untuk menoleransi salinitas dan terjadi sebaliknya untuk organisme laut.

Penyebab lainnya karena hanya organisme tertentu saja yang mempunyai kemampuan/strategi bertahan hidup di perairan ini dengan karakteristik lingkungan yang fluktuatif.

Baca Juga: 3 Perbedaan Pantai Utara dan Selatan Jawa

Adaptasi organisme ekosistem perairan estuari

Organisme dapat bertahan hidup dengan baik karena mampu berdaptasi dengan lingkungan.  Kemampuan adaptasi organisme perairan dapat dibedakan menjadi tiga yaitu.

Adaptasi morfologis

Organisme perairan dengan adaptasi morfologis mempunyai rambut-rambut halus (setae) yang berfungsi untuk menyumbat permukaan ruang pernapasan dari partikel lumpur.

Adaptasi fisiologis

Organisme perairan dengan tipe adaptasi fisiologis sangat berhubungan dengan mekanisme fisiologi yang bertujuan untuk mempertahankan keseimbangan ion cairan tubuh (osmoregulasi) dalam menghadapi fluktuasi salinitas eksternal.

Adaptasi tingkah laku organisme ekosistem estuaria

Organisme dengan adaptasi tingkah laku dalam perairan estuaria adalah organisme yang tidak dapat melakukan osmoregulasi dengan baik akan membuat lubang kedalam substrat dasar perairan. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk menghindari serangan predator.

Baca Juga: Proses Terbentuknya Karang Atol

Referensi: