Last Updated on 20 May 2024 by Adha Susanto
Estimated reading time: 3 minutes
Setidaknya ada dua alasan yang membuat ikan tertarik dengan cahaya (1) termasuk ikan fototaksis positif dan (2) mencari makanan. Sedangkan untuk warna cahaya yang disukai oleh ikan tidak hanya satu warna saja. Tapi, ada salah satu warna cahaya dengan penetrasi terbaik di air laut sehingga mudah terdeteksi oleh mata ikan.
Setiap cahaya dengan warna tertentu memiliki panjang gelombang yang berbeda.
Cahaya-cahaya tampak dengan panjang gelombang berkisar antara 390–780 nm merambat di air pada umumnya mengalami sifat sebagai berikut:
- merambat terus,
- terserap,
- akan terhambur, dan
- ada yang memantul.
Sifat-sifat cahaya yang dalam air itu memberikan pengaruh terhadap penetrasi cahaya tampak untuk sampai pada mata ikan. Oleh karena itu, hanya ada satu warna yang berpenetrasi dengan baik di air dan terdeteksi oleh ikan.
Baca Juga: Mengapa Laut Terlihat Warna Biru?
Mengapa ikan tertarik dengan cahaya?
Dengan panca indera penglihatannya, ikan dapat bertahan hidup dan merespon lingkungan sekitarnya, misalnya, respon terhadap cahaya tampak.
Maka dari itu, di laut terdapat ikan-ikan dengan respon positif terhadap cahaya atau yang disebut sebagai fototaksis positif. Ikan dengan sifat fototaksis positif ialah ikan yang menyukai cahaya dan berkumpul pada sumber cahaya yang dilihatnya.
Ini dapat kita temui pada jenis-jenis ikan seperti di bawah ini:
- teri,
- petek,
- kunir,
- selar, dan
- belanak.
Selain karena memang suka terhada cahaya, ada pula ikan-ikan yang tertarik dengan warna cahaya sebagai penanda keberadaan makanannya.
Pada jenis ikan yang mengira cahaya sebagai penanda makanannya. Terlebih dahulu ikan mendeteksi aroma makanan menggunakan indera penciumannya.
Kemudian, aroma itu diterjemahkan oleh otaknya sebagai makanan.
Jika kita urutkan, ikan dapat menemukan makanannya dengan penanda cahaya melalui urutan sebagai berikut:
- mencium aroma makanan;
- ikan akan mendekati sumber makanan menggunakan aroma dan matanya;
- menemukan makananannya dengan mata;
- kemudian memakannya.
Urutan peristiwa menemukan makanan seperti itu pun dapat kita jumpai pada aktivitas penangkapan ikan menggunakan bubu.
Pada aktivitas penangkapan menggunakan bubu, nelayan memanfaatkan alat bantu yang disebut atraktor berupa lampu sebagai sumber cahaya.
Lampu yang terfungsikan sebagai atraktor untuk menarik perhatian ikan terletak di alat tangkap bubu.
Namun, nelayan tetap memanfaatkan umpan sebagai pemikat utama melalui aroma yang terdeteksi oleh ikan sebagai makanannya.
Dengan menggunakan lampu sebagai sumber warna cahaya, ikan akan lebih mudah memastikan keberadaan makanan utamanya. Selanjutnya, ikan akan terperangkap dalam bubu dan tidak bisa keluar.
Cahaya warna biru adalah warna yang disukai oleh ikan
Secara fisika, ikan lebih tertarik pada satu warna cahaya tampak dikarenakan warna cahaya tersebut tidak hilang karena terserap lingkungannya.
Cahaya tampak dengan warna biru, kemudian warna hijau ialah dua warna yang disukai ikan. Dan warna biru menjadi cahaya tampak yang paling disukai oleh ikan karena dua alasan berikut.
Panjang gelombang
Cahaya dengan warna biru memiliki panjang gelombang 450–495 nm yang merupakan kelompok cahaya dengan panjang gelombang pendek.
Kelomok cahaya panjang gelombang pendek ialah cahaya dengan panjang gelombang sekitar 420–440 nanometer, dan diidentikkan dengan warna biru.
Tidak banyak diserap oleh partikel air laut
Cahaya warna biru lebih disukai oleh ikan karena tidak banyak terserap oleh partikel tersuspensi.
Untuk itu, cahaya biru mempunyai kemampuan penetrasi yang lebih baik dibandingkan cahaya lainnya.
Sehingga, ikan-ikan lebih mampu melihat warna biru di dalam perairan jika dibandingkan dengan warna cahaya lainnya.
Dalam hal ini bukan berarti ikan tertarik pada cahaya dengan warna biru saja. Tapi lebih kepada kemampuan ikan melihat cahaya tampak dari posisinya yang jauh dari sumber cahaya.
Kemampuan ikan mendeteksi warna cahaya pun dibatasi oleh faktor fisika, yakni suhu, salinitas, dan kecerahan lampu.
Oleh karenanya, warna cahaya merah, putih, dan kuning tidak mampu terdeteksi oleh ikan karena terserap oleh lingkungan perairan.
Baca Juga: Apakah Ikan Pernah Merasa Kedinginan?