Last Updated on 20 May 2024 by Adha Susanto
Estimated reading time: 4 minutes
Jika berbicara tentang danau sebagai eksositem ikan air tawar dan tempat budidaya ikan air tawar yang menjanjikan sudah hal biasa. Namun, pada beberapa daerah di Indonesia kita bisa menjumpai danau ubur-ubur air tawar yang tidak menyengat.
Terbentuk sekitar jutaan tahun yang lalu karena pergerakan lempeng. Keberadaan danau ubur yang semula adalah perairan laut ini pun menyimpan beragam spesies. Satu di antaranya ialah ubur-ubur tidak menyengat (Stingless Jellyfish).
Hanya ada di beberapa daerah, keberadaan danau ubur ini pun menyimpan keunikan dan pesonanya tersendiri.
Dari Danau Mariona dan Kakaban, berikut keunikan dan ulasan singkat keberadaan danau dan jenis invertebrata laut dari Filum Cnidaria yang mendiaminya.
Baca Juga: Crinoidea: Ciri, Habitat, dan Cara Hidup
Daftar Isi
Stingless Jellyfish
Dari bentuk tubuh, Stingless Jellyfish seperti spesies ubur-ubur pada umumnya, berbentuk balon dan lunak seperti jelly, dan bertentakel.
Berdasarkan klasifikasinya ubur-ubur termasuk hewan dari Filum Cnidaria karena mempunyai knidosit. Knidosite adalah sel penyengat berbisa pada ubur-ubur yang membuatnya begitu dihindari di ekosistem pantai.
Terkenal sebagai hewan penyengat berbahaya di laut, ada satu jenis ubur-ubur yang paling ditakuti, yakni ubur-ubur api atau man of war. Jenis ini ditakuti karena Sengatannya bisa membuat orang nyeri otot dan panas di kulit, bahkan hingga gangguan pernapasan.
Keberadaan jenis invertebrata satu ini tidak seperti jenis invertebrata air tawar yang mendiami danau-danau air tawar pada umumnya.
Butuh waktu hingga ribuan tahun untuk membentuk danau yang menjadi habitat Stingless Jellyfish.
Lempeng yang terus bergerak adalah penyebab munculnya karang atol dan mengalami pengangkatan di atas permukaan laut. Peristiwa yang juga dikenal sebagai “uplifted reef as land” terbentuk selama 1–2 juta tahun yang lalu.
Ekosistem terumbu karang dan ubur-ubur yang semula menyatu dengan laut harus terpisah atau tersekat karena pengangkatan karang atol. Air laut yang terjebak menjadi danau mengalami perubahan secara fisika dan kimiawi, dan mempengaruhi pula terhadap biota di dalamnya.
Danau UBUR UBUR Mariona
Di perairan danau Taman Nasional Togean, Sulawesi Tengah, kita dapat menjumpai ubur-ubur tidak menyengat.
Disadur dari laman Virus Travelling, penamaan danau berasal dari nama seorang wanita berkebangsaan Perancis, Mariona Bazin.
Awak mulanya Mariona tidak mengakui keberadaan ubur-ubur tidak menyengat selain di Kakaban dan Palau.
Bersama tour guide-nya, Madame Mariona pun diajak berkunjung ke Togean untuk membuktikannya.
Karena Mariona Bazin menjadi orang turis pertama yang berkunjung di danau Taman Nasional Togean. Untuk itu lah danau dikenal dengan nama Danau Mariona.
Danau Kakaban
Sudah tak asing lagi, Danau Kakaban adalah danau yang dikenal sebagai habitat atau tempat tinggal bagi empat jenis ubur-ubur tidak menyengat.
Empat jenis ubur-ubur tidak menyengat itu dapat kita jumpai dengan ciri-ciri sebagai berikut:
- Aurelia aurita: Bentuk tubuhnya seperti piring berwarna transparan berukuran 15–40 cm.
- Mastigias papua: Bentuk tubuhnya seperti payung dengan ukuran 1–20 cm.
- Cassiopeia ornata: Seperti M. papua namun berenang dalam posisi terbalik.
- Tripedalias cystophora: Lebih kecil dari jenis ubur-ubur lainnya dengan ukuran kubah atau payungnya yang berkisar satu centimeter berwarna transparan.
Baca Juga: Ikan Pari: Jenis – Jenis dan Bagian Tubuh yang Berbahaya
Danau ubur-ubur Haji Buang
Menjadi destinasi wisata bahari, Kepulauan Derawan tidak hanya terkenal dengan Danau Kakaban saja.
Nah di Pulau Maratua, Kepulauan Derawan, terdapat Danau Haji Buang yang tidak kalah menarik dengan Danau Kakaban.
Berdasar dari beberapa laman untuk berkunjung ke Danau Haji Buang dibutuhkan tenaga dan persiapan ekstr. Pasalnya akses menuju lokasi danai terbilang masih alami dan sulit untuk dilalui kendaraan.
Danau Lenmakana
Selain pesona ekosistem terumbu karang, Raja Ampat, Papua Barat, juga menjadi destinasi danau ubur-ubur jenis A. aurita yang tidak menyengat. Jenis ubur-ubur itu pun berada di Danau Lenmakana.
Danau Karawapop
Tidak hanya Danau Lenmakana, Raja Ampat, Papua Barat, terdapat Danau Karawapop yang menjadi tempat hidup bagi Stingless Jellyfish.
Danau yang berada di Pulau Misool ini menjadi tujuan baru bagi wisatawan yang penasaran, hobi travelling, dan snorkeling.
Danau ubur-ubur Mangiatan
Tempat destinasi wisata danau ubur-ubur air laut yang agak tawar atau payau lainnya adalah Danau Mangiatan, Flores, Nusa Tenggara Timur.
Perlu untuk diketahui, Pulau Mangiatan termasuk Pulau Sembilan yang penamaannya berdasarkan bentuk pulau, karena mirip seperti angka sembilan.
Di Danau Mangiatan, Pulau Sembilan, Stingless Jellyfish berbeda dari jenis yang lain. Secara fisik, ubur-ubur yang tidak menyengat ini memiliki tentakel yang berbeda dari jenis lainnya. Bagian yang khas dari jenis ini ialah tentakelnya yang berwarna biru.
Baca Juga: Pulau Oksigen Terbaik di Indonesia: Pulau Gili Iyang, Madura
Sumber:
- Virus Travelling
- Liputan 6
- Indonesia.go.id