Last Updated on 20 May 2024 by Adha Susanto
Estimated reading time: 4 minutes
Di setiap daerah mempunyai cara unik untuk mengolah ikan. Termasuk orang Banjar dan Kalimantan Tengah yang mengolah ikan menjadi wadi atau iwak wadi. Apa itu wadi? Yuk, ketahui cara membuat dan mengkonsumsi iwak atau ikan wadi di bawah ini!
Mengolah ikan secara tradisional dengan tujuan agar bisa disimpan dalam waktu lama dan mempunyai cita rasa khas sudah menjadi tradisi.
Terlebih, mengolah dan mengawetkan ikan secara tradisional mempunyai dua keunggulan, yaitu mudah dan murah.
Mudah karena sudah dikenal dari dulu dengan bahan dan alat yang mudah digunakan dan terjumpai dengan harga murah.
Di Sumatera, olahan ikan tradisional yang kental akan tradisi dan nilai kebudayaan ialah ikan mas arsik dan dekke naniura. Dua olahan tersebut sering tersaji dalam berbagai ritual atau upacara adat Batak sebagai simbol sebuah kehidupan.
Sebagai olahan ikan tradisional dengan bahan yang mudah dan murah. Garam dan teknik fermentasi ikan adalah cara mengolah dan mengawetkan ikan tradisional yang masih ada hingga kini.
Melalui pemanfaatan bakteri asam laktat, teknik fermentasi ikan menjadi cara sederhana dalam penyederhanaan senyawa-senyawa kompleks.
Dari sebuah hasil penelitian yang terpublikasi. Senyawa yang sudah sederhana dan bakteri asam laktat dalam olahan ikan fermentasi diketahui mempunyai berbagai manfaat terhadap kesehatan.
Ikan wadi atau iwak wadi Banjar dan Kalimantan Tengah pun menjadi contoh produk fermentasi berbahan dasar ikan.
Proses produksi ikan wadi ini pun hampir sama dengan cara membuat ikan bekasam yang khas dengan rasa asamnya.
Untuk mengetahui cara membuat iwak wadi yang khas bagi masyarat Dayak dan Banjar, yuk, simak ulasannya di bawah!
Cara membuat ikan wadi khas Banjar dan Kalimantan Tengah
Seperti mengawetkan ikan pada umumnya, ikan wadi juga membutuhkan peran garam dan penjemuran untuk menghambat pertumbuhan bakteri pembusuk.
Setelah pemeraman dengan garam dan penjemuran telah selesai, ikan siap memasuki tahap selanjutnya.
Sebelum jauh melangkah ke tahap berikutnya. Pada proses produksi ikan wadi membutuhkan bahan-bahan yang terdiri dari:
- ikan berdaging tebal dan berlemak (patin, gabus, jelawat),
- garam, dan
- samu (beras halus yang telah tersangrai).
Cara membuat Wadi
Ikan berdaging tebal dan berlemak dipotong-potong seukuran telapak tangan. Setelah itu, cuci bersih dan tiriskan hingga benar-benar kering.
Kumpulkan ikan yang telah kering dalam satu wadah besar untuk selanjutnya digulai dengan garam hingga menutupi daging ikan. Ikan yang sudah berlumur garam, selanjutnya, diperam dalam wadah atau toples kaca tertutup rapat selama 24 jam.
Karena ikan wadi khas Banjar dan Kalimantan Tengah ini memanfaatkan bakteri asam laktat selama proses fermentasi. Oleh itu untuk merangsang pertumbuhan bakteri asam laktat dibutuhkan sumber karbon.
Samu yang terbuat dari beras sangrai ialah sumber karbon baik untuk merangsang pertumbuhan bakteri asam laktat.
Kemudian, siapkan wadah besar, misalnya, nampan untuk menggulai ikan dengan samu hingga merata atau. Ikan yang telah tertutup dengan samu disimpan dalam wadah toples tertutup rapat, agar proses fermentasi anaerob berjalan dengan optimal.
Melansir dari laman MMC Kalteng, olahan ikan wadi yang juga khas bagi orang Banjar ini membutuhkan teknik tersendiri. Olahan wadi pun hanya berhasil pada tangan orang-orang tertentu dengan keahlian dan pengalaman lebih.
Pasalnya, jika tidak berpengalaman ikan tidak menjadi wadi, karena busuk dan berulat.
Menurut kepercayaan masyarakat Dayak, sebelum menutup rapat wadah atau toples sebaiknya lapisan atas wadi terhamparkan beberapa lembar daun nangka. Ini dimaksudkan untuk mecegah kegagalan produksi karena busuk.
Sedangkan iwak wadi yang siap menjadi hidangan keluarga adalah wadi yang terfermentasi selama 7–10 hari dengan aroma harum yang khas.
Nah, jika Anda penasaran dengan olahan ikan satu ini, maka cobalah untuk memesannya melalui berbagai market place.
Kemudian, olah seperti pada cara mengkonsumsi olahan ikan pada umumnya, terlebih wadi sangat cocok dipasangkan dengan nasi panas.
Demikianlah cara membuat dan mengkonsumsi ikan wadi khas Kalimantan Tengah dan Banjar yang mempunyai cita rasa khas.