Pelabuhan Tanjung Emas Semarang dan Sejarah Singkatnya

Last Updated on 20 May 2024 by Adha Susanto

Estimated reading time: 5 minutes

Siapa yang tak mengenal dengan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang. Pelabuhan terbesar satu satunya yang ada di Provinsi Jawa Tengah ini menghubungkan pulau Jawa dari Semarang ke pulau Kalimantan. Selain sebagai penghubung ke seluruh Indonesia, pelabuhan ini memiliki sejarah panjang dan penting bagi perekonomian sejak zaman Belanda.

Sekarang ini kita melihat pelabuhan berdiri dengan megah dan luas. Termasuk beberapa fasilitas pelayanan penyebrangan dari Semarang menuju ke Pulau Kalimantan.

Adapun beberapa tujuan pelayaran dari Tanjung Emas Semarang ke Kalimantan terkhusus ke daerah seperti Kumai, Ketapang dan Pontianak.

Kendati sekarang sudah mewah dan luas. Dan ternyata pelabuhan ini telah mengalami perjalanan yang panjang berdasar dari catatan sejarahnya.

Seperti apa catatan sejarah pelabuhan ini? Simak uraian singkatnya ini yang terangkum dari berbagai sumber.

Baca Juga: Pelabuhan Kumai Panglima Utar Kalimantan Tengah

Sejarah singkat pelabuhan Semarang

Sebelumnya pelabuhan ini tidaklah bertempat di alamat yang sekarang. Melainkan berada di daerah Bukit Simongan yang sekarang telah kita kenal dengan Gedong Batu atau Klenteng Sam Po Kong.

infografis pelabuhan semarang jawa tengah
Infografis pelabuhan Semarang

Nah menurut catatan sejarah pelabuhan ini pun sudah berkembang sejak pada abad ke-16. Namun pada zaman dahulu lokasi pelabuhan terbilang kurang menguntungkan secara geologis. Mengapa demikian?

Sungai yang menghubungkan antara kota dengan pelabuhan sulit terlintasi oleh kapal karena mengalami pendangkalan. Bahkan parahnya lagi muara sungai pun terbentuk daratan yang berasal dari endapan pasir yang terbawa oleh arus sungai dari hulu.

Karena sungai mengalami pendangkalan dan akibatnya banyak kapal – kapal besar yang tidak dapat bersandar. Alhasil pada tahun 1868 aktivitas pengerukan pun berlangsung di pelabuhan Semarang kuno. Pengerukan pelabuhan ini mendapatkan dukungan besar dari banyak perusahaan dagang setempat.  

Setelah melakukan pengerukan lumpur, selanjutnya pada tahun 1872 juga berlangsung pembangunagan kanal – kalan pelabuhan yang baru. Kanal yang berfungsi sebagai pelabuhan baru itupun bernama Nieuwe Havenkanaal atau Kali Baroe.

Pembangunan Kali Baru pun turut memberikan dampak positif yang besar. Dari pembangunan itu banyak kapal dari luar negeri, baik kapal uap maupun kapal layar, berdatangan ke pelabuhan Semarang. Selama tahun 1910 tercatat 985 kapal uap dan 38 kapal layar yang pernah berlabuh di Semarang.

Sejarah Mercusuar Willem III Pelabuhan Tanjung Emas Semarang

Sebelum memasuki abad ke-19 Pemerintah Kolonial Belanda membangun sebuah prasaranan pelabuhan. Prasarana tersebut berupa sebuah Mercusuar, yang bernama mercusuar Willem III.

Mercusuar Willem III yang sekarang berada di kawasan pelabuhan Tanjung Emas ini adalah satu-satunya mercusuar yang ada di Jawa Tengah. Nah menurut catatan inskripsi bangunan mercusuar ini terbangun pada tahun 1884.

Tujuan utama Pemerintah Kolonial Belanda ini adalah untuk membangun kota Semarang sebagai kota pelabuhan dan dagang. Dan pada waktu pelabuhan sangat berperan penting sebagai sarana kegiatan perdagangan hasil bumi terutama kegiatan ekspor gula.

mercusuar willem III Tanjung Emas semarang
Mercusuar Tanjung Emas Semarang

Pembangunan sarana pelabuhan memberikan dampak yang besar. Yang mana pada menjelang akhir abad ke-19, Jawa telah menjadi penghasil gula nomor dua dunia setelah Kuba.

Baca Juga: Pelabuhan Gilimanuk Ketapang Saat Malam Hari

Pelabuhan Semarang 1985 – sekarang

Sejak tahun 1985 pelabuhan kemudian terkelola oleh PT Pelabuhan Indonesia III (Persero). Sekarang perusahan tersebut telah terintegrasi menjadi satu yaitu PT. Pelabuhan Indonesia (Pelindo).

Jika kita lihat sekarang pelabuhan yang berada di Provinsi Jawa Tengah ini terbilang sangat besar. Setiap harinya selalu sibuk dengan aktivitas bongkar muat peti kemas, batu bara dan penumpang. Fasilitas yang ada sekarang jauh berbeda dengan sejarah pelabuhan pada dahulu kala.

Walaupun sudah ada penambahan fasilitas pelabuhan Nusantara, Pelabuhan ini masih terbatas untuk disandari kapal-kapal berukuran besar.

Pada masa sejarah dahulu kapal yang bisa bersandar di pelabuhan Dermaga Nusantara adalah kapal berukuran ± 3.500 Dwt. Sedangkan untuk kapal-kapal dengan draft >5 m masih harus berlabuh di luar pelabuhan. Atau di lepas pantai yang berjarak ± 3 mil dari dermaga.

Karena itu pelabuhan Semarang juga terkenal dengan nama Pelabuhan REDE. Nah sejak 1970, kapal dan barang yang memanfaatkan fasilitas Pelabuhan Semarang terus mengalami peningkatan setiap tahunnya.

Berdasarkan data dari tahun 1970–1983 kenaikan arus barang rata-rata tiap tahunnya sebesar 10% lebih. Kendati demikian fasilitas pelabuhan masih terbilang terbatas seperti halnya kedalaman dan lebar alur/kolam yang belum memadai. Apalagi untuk bersandarnya kapal samudera yang terkenal berukuran sangat besar.

Suasana pelabuhan Semarang

Fasilitas pelabuhan sekarang

Sekarang berbagai macam fasilitas terus bertambah. Tujuan utamanya untuk meningkatkan produktivitas di pelabuhan Tanjung Emas Semarang. Berikut beberapa fasilitas yang tercantum dalam laman Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Jawa Tengah.

Adapun beberapa macam fasilitas yang ada pada pelabuhan antara lain:

  1. Pemecah Gelombang
  2. Alur Pelayaran
  3. Kolam Pelabuhan
  4. Dermaga
  5. Fender
  6. Gudang
  7. Terminal seluas 3000 m²

Sedangkan fasilitas Dermaga pada pelabuhan ini:

  1. Nusantara
  2. Pelabuhan Dalam II
  3. Dermaga
  4. Gd. VII
  5. DUKS PLTU, DUKS Pertamina, DUKS BEST
  6. DUKS Sriboga

Pelabuhan Tanjung Emas Semarang juga terdukungan dengan peralatan:

  1. Kapal Tunda, PandU, Kepil
  2. Gudang
  3. Lapangan Penumpukan dan alat Bongkar,

Serta terdapat pula pelayanan meliputi:

  1. Pelayanan Kapal, Barang,Terminal, Tanah
  2. Bangunan, Air, dan Listrik

Bagi para penumpang kapal yang hendak bepergian dari Semarang menuju pulau Kalimantan. Beberapa fasilitas kapal yang ada hanya dari dua perusahaan pelayara besar. Yaitu PT. Dharma Lautan Utama dan PT. Pelni Indonesia. 

Baca Juga: 24 Daftar Nama Pelabuhan Tol Laut Indonesia

Sumber: