Last Updated on 20 May 2024 by Adha Susanto
Estimated reading time: 5 minutes
Lobster atau udang-udangan berukuran besar tidak hanya hidup di perairan laut. Melainkan juga terdapat jenis-jenis lobster yang hidupnya di air tawar. Berikut beberapa jenis lobster air tawar yang menjadi komoditi budidaya dan konsumsi dengan harga jual menggiurkan.
Umumnya lobster perairan tawar sudah sangat familiar. Apalagi di daerah benua Australia. Pasalnya Australia adalah negara pengekspor terbesar lobster Cherax yang menjadi komoditi budidaya sejak tahun 1975.
Sedangkan bagi kalangan pembudidaya Indonesia tergolong sepi pada aktivitas budidaya hingga konsumennya.
Lalu bagaimana sih bentuk atau ciri khas jenis lobster perairan tawar? Simak penjelasannya di bawah ini ya.
Baca Juga: 10 Jenis Udang Hias Air Tawar untuk Aquascape
Daftar Isi
Ciri lobster
Sebagai biota yang tergolong dalam udang-udangan berbadan besar, ciri lobster air tawar adalah keberadaan sepasang capit berukuran besar dan kuat. Serta adanya rostrum picak berbentuk segitiga yang meruncing.
Sedangkan ciri umum lainnya sebagai invertebrata laut kcrustacea adalah badannya yang terbagi menjadi dua bagian. Yakni sefalothoraks yang terdiri dari kepala dan dada. Dan bagian abdomen yang terdiri dari perut atau badan.
Jenis lobster air tawar
Udang-udangan yang berukuran besar ini awalnya adalah hewan yang hidup habitat liar. Namun, seiring dengan perkembangan teknologi dan penelitian.
Akhirnya banyak jenis lobster air tawar yang terdomestikasi atau di budidayakan. Khususnya pada kegiatan domestikasi lobster benua Australia.
Setelah melakukan aktivitas penelitian domestikasi atau budidaya akhirnya terpilihlah tiga jenis lobster paling potensial. Tiga jenis lobster tersebut adalah sebagai berikut:
- Cherax tenuimanus (maron)
- C. destructor (yabbie)
- C. quadricarinatus (red claw)
Dari ketiga jenis yang berhasil terdomestikasi dari perairan Australia. Lobster red claw menjadi favorit para pembudidaya. Karena beberapa kelebihannya yang meliputi:
- Harga jual lobster air tawar red claw lebih tinggi
- Pertumbuhan lebih cepat
- Daging lebih banyak
- Tidak mudah terserang penyakit
- Adaptasi lebih tinggi
- Pemasaran lebih mudah
Budidaya lobster
Kegiatan budidaya lobster air tawar Indonesia tergolong masih sangat sedikit. Walau sebenarnya keberadaan lobster ini tidak hanya ada pada benua Australia. Namun, juga terdapat pada perairan Irian Jaya Indonesia.
Beberapa daerah pengembangan kegiatan budidaya lobster air tawar oleh KKP sendiri masih terbatas. Dan beberapa daerah kota yang menjadi pengembangan kegiatan budidaya lobster air tawar adalah sebagai berikut:
- Jakarta
- Yogyakarta
- Surabaya
- Bogor
- Sukabumi dan
- Bali
Banyak para ahli perikanan menyatakan bahwa kondisi lingkungan perairan tawar Indonesia memiliki potensi yang besar.
Apalagi kegiatan budidaya lobster Cherax terbilang lebih mudah daripada budidaya udang windu atau galah.
Iklim Indonesia yang tropis memungkinkan budidaya lobster Cherax dapat terlaksana sepanjang tahun. Asalkan teknik dudidayanya dapat terkontrol dengan baik.
Seperti tersuplainya kebutuhan pakan, oksigen terlarut, dan kualitas air yang baik. Maka lobster Cherax dapat tumbuh dengan optimal.
Berikut beberapa syarat kesesuaian lingkungan dalam teknik budidaya lobster air tawar konsumsi.
Konstruksi kolam
Untuk konstruksi kolam bisa menggunakan beton tidak harus luas. Atau dengan kata lain bisa menyesuaikan kebutuhan para pelaku pembudidaya.
Sedangkan untuk kedalaman kolam menyesuaikan pada habitat aslinya yakni 0,8–1,0 m.
Serta siapkan pula genteng atau pipa pada dasar kolam. Karena fungsi dari kedua benda tersebut menjadi tempat berlindung atau membenamkan dirinya.
Pasalnya lobster Cherax adalah hewan nokturnal atau lebih suka beraktivitas pada malam hari.
Makanan lobster air tawar
Lobster Cherax tergolong hewan omnivora. Artinya semua jenis makanan seperti nabati dan hewani cocok untuknya.
Seperti tepung kacang-kacangan yang menjadi sumber protein nabati dan karbohidrat. Bisa pula pakan udang komersial, cacing sutra, moluska, larva serangga.
Atau sisa-sisa sayuran yang telah membusuk seperti tomat, wortel, bayang, dan kentang. Pemberian pakan dalam kegiatan budidaya lobster Cherax sebanyak dua kali dalam sehari.
Kualitas air
Kondisi kualitas air untuk budidaya lobster air tawar konsumsi jenis red claw adalah sebagai berikut:
- Oksigen terlarut >1 mg/L
- Suhu 21–29 derata celcius
- pH 6,5–9,0
- Kesadahan dan alkalinitas 20–300 mg/L
- Konsentrasi amonia 1 mg/L
- Nitrit 0,5 mg/L
Lama pembesaran lobster Cherax dalam media kolam umumnya cukup lama. Waktu yang normal adalah enam sampai delapan bulan.
Tapi dengan segala kelebihannya lobster jenis red claw memiliki harga jual yang tinggi. Tidak heran jika pasaran dunia menetapkan harga dengan variasi ukuran sebagai berikut:
- Benih 7,5–14,2 g dengan harga 0,35 US$
- Dewasa muda 14,2–22,7 g dengan harga 0,68 US$
- Calon induk 22,7–48,2 g dengan harga 1,36 US$
- Induk jumbo 48,8–79,4 g dengan harga 3,02 US$
- Lobster lebih dari 79,4 g dengan harga US$
Untuk harga lobster air tawar yang siap konsumsi umumnya mencapai mencapai Rp250.00 –300.000/kg. Sungguh fantastis kan?
Yap mahalnya harga jual lobster Cherax karena berbagai faktor sesuai dengan teori ekonomi yang berlaku.
Sedangkan secara teknisnya budidaya lobster Cherax relatif lama besarnya jika kita bandingkan dengan ikan konsumsi seperti nila.
Baca Juga: Tujuan Budidaya Ikan Intoroduksi di BBI Ikan Sukamara
Manfaat konsumsi lobster air tawar
Selain beberapa keuntungan secara teknis budidaya dan harga jualnya. Lobster perairan tawar adalah lobster dengan kandungan lemak, kolesterol, dan garamnya lebih rendah.
Sehingga konsumsi lobster jenis red claw relatif lebih aman. Jika konsumsi tidak berlebihan.
Bahkan tidak sedikit orang yang percaya akan khasiat dari daging lobster. Menurut para ahli konsumsi daging lobster air tawar dapat meningkatkan gairah seksual dan vitalitas perempuan.
Demikian pula pada kaum pria dengan mengkonsumsi daging lobster dapat meningkatkan produksi libido dan aktivitas sperma.
Peningkatan tersebut terjadi karena pada daging lobster perairan tawar memiliki kandungan seng yang cukup tinggi.
Baca Juga: 3 Jenis Peralatan Budidaya Ikan yang Penting