Last Updated on 20 May 2024 by Adha Susanto
Estimated reading time: 4 minutes
Meski sulit, konsep hidup minimalis ternyata memiliki manfaat, inilah kenapa saya sendiri harus bisa menerapkannya.
Menerapkan konsep hidup minimalis di kehidupan saya memang penting.
Sebab, sudah banyak sekali menumpuk barang-barang tidak terpakai di rumah. Sesaknya ruangan karena tumpukan barang bekas jadi permasalahan yang tidak sepele.
Saat ini, permasalahannya ada pada lemari yang kian sesak karena baju tidak terpakai sudah menumpuk.
Dari gaya hidup, saya tidak mengikuti trend fashion yang berkembang, bahkan abai. Tapi tetap saja baju yang pernah saya beli perlahan menumpuk.
Baju yang sudah tidak terpakai itu pun menciptakan permasalahan yang harus saya selesaikan.
Inilah yang mendorong saya kenapa harus hidup minimalis kedepannya.
Jika saya kategorikan, di lemari berisi tumpukan baju dengan tiga kategori, yaitu:
- baju dalam kondisi bagus tapi kecil,
- sobek, dan
- sudah tidak berminat lagi.
Baju bagus tapi sudah tidak muat lagi
Teori bahwa Bumi ini mengembang juga terjadi pada tubuh saya. Ya, semenjak kuliah dengan aktivitas makan tidur yang tidak teratur membuat badan ini mengembang (gemukan).
Nah, badan yang mengembang masih terjadi hingga sekarang. Gemuknya badan membuat koleksi kemeja semasa kuliah tidak muat lagi, padahal kondisinya masih bagus.
Sobek
Sudah tidak rajin untuk memperbaiki baju yang sobek menjadi kategori kedua baju-baju menumpuk di lemari.
Mayoritas baju yang sobek berada di lingkar ketiak, karena aktif bergerak dan badan yang besar.
Sudah tidak minat lagi
Penyebab lainnya yang membuat saya terpikir kenapa harus hidup minimalis adalah saya sudah enggan memakai baju itu karena tidak sesuai dengan badan.
Permasalahan warna hingga model baju menjadi faktornya, selain kurang gaul.
Namun, ada pula baju-baju pada kategori ini saya kenakan untuk dinas (seragam sawit) agar masih bisa termanfaatkan.
Baca Juga: 5+ Alasan Kenapa Orang Harus Bekerja
Daftar Isi
Harus hidup minimalis
Konsep hidup minimalis sudah saya ketahui sejak membaca buku Goodbye Things: Hidup Minimalis Ala Orang Jepang, karya Fumio Sasaki.
Fumio Sasaki menyampaikan untuk menggunakan barang seperlunya dan sebutuhnya saja. Pasalnya, ada banyak dampak ketika banyak menampung barang di rumah atau kehidupan tapi sudah tidak terfungsikan.
Beberapa ulasan di bawah ini saya rasakan sebagai dampak negatif karena menumpuk barang yang tidak saya fungsikan, khususnya baju.
Menjadi tumpukan sampah
Seperti yang terjadi sekarang, tumpukan baju yang tidak sekarang tidak saya sukai atau sudah tidak layak menumpuk di lemari.
Bahkan masuk ke kategori sampah. Jika sampah baju tergolong organik masih bisa dimaafkan, karena tidak akan berpikir panjang untuk membuangnya.
Sebagai sebuah produk tekstil, baju adalah akan sangat lama terurai di alam. Oleh karenanya jika kita membuangnya ke lubang sampah, baju akan tetap utuh dalam waktu sangat lama.
Membiarkannya menumpuk dalam lemari pun tidak mungkin. Inilah kenapa konsep hidup minimalis haru bisa menjadi jawabannya, meski sulit untuk menerapkannya langsung.
Memakan banyak ruang
Baju-baju yang sudah saya golongkan dalam tiga kategori itu pun menumpuk dalam lemari.
Di kemudian hari saya pun akan berkeluarga, dan istri akan menggunakan lemari untuk menyimpan bajunya.
Langsung menambah baju istri pada lemari yang ada akan memperburuk keadaan, karena kondisinya yang sudah sesak.
Menambah biaya dan waktu
Alasan selanjutnya kenapa harus mencoba hidup minimalis adalah dibutuhkan biaya perawatan dan waktu.
Jika tetap mempertahankan baju dalam lemari yang ada, maka untuk dikemudian hari saat berkeluarga membutuhkan lemari baru.
Untuk mendapatkan tempat menyimpan baju itu pun membutuhkan biaya dan waktu.
Namun, kedepannya harus dilakukan agar baju-baju istri juga tetap tersimpan rapi dan aman.
Dengan menempatkan barang-barang yang kita gunakan dalam keadaan rapi pada tempat khusus tentu lebih menyenangkan.
Tiga langkah nyata untuk hidup harus minimalis
Meski sulit untuk menerapkan konsep hidup minimalis, nyatanya sikap minimalis bisa membuat lebih nyaman.
Tidak mengganggu pemandangan, tidak memakan ruang, hingga tidak perlu mengeluarkan uang dan waktu ialah beberapa manfaat hidup minimalis.
Langkah yang diikhtiarkan kedepannya adalah membeli baju atau jaket sesuai kebutuhan dengan tiga syarat.
Pertama, mengganti celana atau baju yang sudah tidak termaafkan lagi karena robek besar.
Kedua, membeli baju atau celana karena sudah tidak muat lagi.
Ketiga, mencari baju atau celana baru karena baju-baju kesayangan sudah kubas warnanya.
Itulah beberapa alasan pribadi saya kenapa harus hidup minimalis kedepannya.
Masih banyak contoh-contoh menerapkan konsep minimalis di kehidupan sehari-hari sesuai selera Anda.
Serta jangan pernah memaksakan diri mengikuti trend fashion hingga hidup minimalis.
Pasalnya, setiap orang punya kebutuhan dan kemampuan yang berbeda.
Baca Juga: 2 Tempat Pacaran di Pati Kota: Murah & Instagramable