Last Updated on 20 May 2024 by Adha Susanto
Estimated reading time: 3 minutes
Kenapa air laut rasanya asin? Apakah air laut yang asin itu terbuat dari kandungan garam murni?
Sama-sama terbuat dari unsur kimia H2O, air laut adalah air yang rasanya asin. Secara ilmiah air laut tidak hanya mengandung satu unsur kimiawi saja.
Rasanya yang asin hingga pahit ini mengandung banyak unsur kimiawi yang bersumber dari daratan dan laut. Kandungan kimia yang ada di air laut membentuk ekosistem yang kompleks bagi biota laut di dalamnya. Manfaat air laut yang asin ini pula menjadi sumber rezeki dan kenikmatan bagi kita.
Kandungan kimia air laut
Air laut yang asin terbuat dari 80 unsur kimia dengan pH antara 7,5 – 8,5 (agak pahit). Komponen kimia utamanya terdiri dari:
- Natrium (Na) 55%,
- Khlor (Cl) 31%,
- Sulfat 8%,
- Magnesium 4%,
- Kalsium 1%, dan
- Kalium 1%.
Semua unsur yang ada di laut berasal dari dalam laut dan masukan dari luar atau daratan melalui sungai. Namun, Na dan Cl adalah unsur kimia yang paling mendominasi
Ketika tergabungnya dua unsur utama tersebut terciptalah senyawa kimia yang kita kenal dengan natrium klorida (NaCl). Senyawa NaCl adalah senyawa asal dari air laut yang membuat kandungan garam menjadi asin.
Baca Juga: Ekosistem Perairan Laut, Estuari, dan Tawar
Manfaat air laut yang asin
Garam dapur adalah bahan kimia yang asal-usulnya dari pemanfaatan air laut. Unsur kimia Na dan Cl yang terikat membentuk NaCl dan menjadi kandungan kimiawi mayoritas pada garam alami yang kita jumpai.
Sedangkan kandungan kimiawi minoritas lainnya yang membentuk garam ialah sebagai berikut:
- kalsium sulfat (CaSO4),
- magnesium sulfat (MgSO4), dan
- magnesium klorida (MgCl2).
Itulah kenapa air laut rasanya asin sendiri dari ekosistem perairan lainnya. Selain memberikan kestabilan dalam lingkungan kita, air laut yang asin memiliki manfaat untuk menciptakan rasa dasar pada masakan.
Satuan ilmiah pengukuran kadar garam
Adanya kandungan NaCl pada air laut yang termanfaatkan sebagai bahan baku produksi garam dapur dan kehidupan biota di dalamnya.
Tinggi rendahnya kandungan atau kadar garam pada perairan harus kita ketahui untuk keseimbangan komponen biotik dan abiotik di laut. Salah satunya untuk keseimbangan ekosistem udang, dan jenis ikan air payau dan laut lainnya.
Selain itu kadar garamair laut menjadi parameter kualitas perairan (salinitas) di ekosistem budidaya udang.
Tinggi dan rendahnya tingkat salinitas perairan laut tergantung pada suhu atau trik matahari yang mempengaruhi pembentukan ikatan unsur Na dan Cl. Semakin tinggi suhu di atas permukaan air laut, tingkat salinitas akan semakin tinggi pula.
Untuk mengetahui kandungan garam di air laut yang menyebabkan rasa air digunakan alat pengukur. Alat pengukur kandungan garam (salinitas) disebut refractometer.
Dan pada umumnya salinitas di laut terbuka berada di posisi yang relatif konstan dengan kisaran 34–37 ppt.
Itulah kenapa air laut memiliki rasa asin, namun bermanfaat untuk kehidupan kita sehari-hari.
Baca Juga: Mengapa Laut Terlihat Warna Biru?