Last Updated on 20 May 2024 by Adha Susanto
Estimated reading time: 4 minutes
Salah satu contoh fitoplankton yang berperan sebagai produsen primer dalam rantai makanan adalah Bacillariophyceae Penat. Fitoplankton dalam ekosistem perairan akan dimakan oleh zooplankton sebagai predatornya.
Secara definisi plankton berasal dari bahasa Yunani “Planktos” yang berarti mengembara atau menghanyut dalam perairan. Pergerakannya dari satu tempat ke tempat lain hanya bergantung pada arus air.
Sedangkan fitoplankton adalah plankton tumbuhan yang memiliki klorofil dan berukuran mikroskopis. Karena fitoplankton memiliki klorofil maka mempunyai kemampuan untuk membuat makanannya sendiri. Dan kehidupannya sangat bergantung pada kondisi fisik dan kimia perairan setempat.
Baca Juga: Komponen Biotik Abiotik di Ekosistem Laut
Daftar Isi
Peran fitoplankton dalam rantai makanan
Keberadaan fitoplankton dalam ekosistem perairan sangatlah penting. Tanpanya banyak organisme lain yang tidak dapat hidup.
Karena fitoplankton dalam rantai makanan berperan sebagai produsen pertama yang menyiapkan makanan atau dimakan oleh konsumen pertama (zooplankton).
Umumnya fitoplankton banyak hidup pada habitat perairan yang subur atau kaya akan zat hara. Salah satunya berada pada wilayah perairan estuaria atau muara sungai. Oleh karenanya fitoplankton menjadi makanan ikan pada habitat alami.
Hal ini terjadi karena pada muara sungai sering terjadi pengadukan dasar perairan (up welling) yang membawa zat hara naik ke permukaan air. Selain itu zat hara yang masuk ke estuari dari daratan melalui sungai berperan penting untuk meningkatkan kelimpahan fitoplankton.
Bukan hanya karena keberadaan zat hara. Melimpahnya fitoplankton pada kawasan perairan tertentu juga di pengaruhi oleh adanya peristiwa dimakan oleh zooplankton.
Jadi hubungan antara fitoplankton dan zooplankton adalah saling berkaitan satu sama lain. Jumlah fitoplankton akan sangat banyak ketika keberadaan predatornya (zooplankton) perairan setempat sedikit. Dan demikian pula sebaliknya jika keberadaan zooplankton banyak maka kehidupan fitoplankton sedikit pada perairan setempat.
Faktor yang mempengaruhi keberadaan fitoplankton adalah
Selain unsur hara yang berperan sebagai makanan utama fitoplankton faktor fisika dan kimia lainnya juga berpengaruh bagi kehidupannya.
Adapun beberapa faktor kimia dan fisik adalah sebagai berikut.
Faktor fisik
Terdiri dari faktor-faktor yang bersifat fisika yang mempengaruhi kehidupan fitoplankton.
Temperatur
Dalam ekosistem perairan temperatur akan mempengaruhi proses biokimia baik mempengaruhi secara langsung maupun tidak langsung.
Pengaruh temperatur yang secara langsung memiliki peranan untuk mengontrol terjadinya reaksi kimia enzimatik dalam proses fotosintesis tumbuhan air.
Kecerahan air
Hubungannya dengan kehidupan fitoplankton adalah untuk menangkap radiasi matahari sebagai kebutuhan untuk keberlangsungan fotosintesis. Jika perairan tidak cerah atau bening maka proses fotosintesis dalam perairan hingga kedalaman tertentu tidak berjalan baik.
Arus air
Karena fitoplankton sebagai organisme yang hidupnya pasif. Maka keberadaan arus pada ekosistem perairan sangat membantunya untuk pergerakan dari satu tempat ke tempat lain. Dengan adanya arus maka akan membagi wilayah produktivitas perairan secara alami.
Faktor kimia
Sejumlah faktor yang berkaitan dengan proses reaksi kimia perairan yang berpengaruh terhadap kehidupan fitoplankton.
Okisgen terlarut
Untuk kelancaran proses respirasi, metabolisme atau pertukaran zat yang akan menghasilkan energi maka keberadaan oksigen terlarut sangat penting.
Biochemical Oxygen Demands
Kebutuhan oksigen terlarut oleh mikroorganisme perairan untuk memecah atau mengolah bahan organik dalam keadaan arobik. Dengan terolahnya bahan organik oleh mikroorganisme dalam perairan maka fitoplankton dapat memanfaatkannya sebagai makanannya.
pH
Asam atau basa perairan mempengaruhi kehidupan tumbuhan perairan. Perairan dengan pH rendah atau terlalu tinggi adalah perairan yang sulit untuk kehidupan fitoplankton. Karena pH sangat mempengaruhi keberlangsungan proses metabolisme dan respirasi mahluk hidup.
Contoh fitoplankton adalah
Pada berbagai macam jenis perairan seperti estuari, tawar, dan laut terdapat berbagai macam fitoplankton dari berbagai kelas.
Adapun beberapa kelas dan contoh serta ciri – ciri fitoplankton yang dapat kita kenali adalah sebagai berikut:
Kelas Bacillariophyceae
Umumnya fitoplankton yang termasuk kelas Bacillariophyceae memiliki ukuran berkisar 5 μm –2 mm. Serta ciri khusus dari fitoplankton kelas ini terletak pada dinding selnya yang mengandung silikat. Karena memiliki kandungan silikat maka ketika mati cangkangnya akan tetap utuh dan mengendap menjadi sedimen perairan.
Contoh fitoplankton dari kelas Bacillariophyceae yang sering terjumpai pada perairan Indonesia adalah B. Penat dan B. Sentrik.
Kelas Cyanophyceae (Alga Hijau Biru)
Fitoplankton dari kelas Cyanophyceae memiliki ciri khusus yaitu adanya zat warna hijau kebiruan (Cyanophysin) atau pigmen fikosianin. Dengan bentuk khasnya yakni bola atau silinder dengan ukuran 0,2 – 2 μm.
Contoh fitoplankton dari kelas Cyanophyceae adalah Aphanizomenon, Oscillatoria sp., dan Scenedesmus.
Kelas Dinophyceae (Dinoflagellata)
Ciri khas kelas Dinophyceae ada pada sepasang flagella (alat gerak berbentuk cambuk) yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan tubuh. Sedangkan secara ukuran fitoplankton kelas ini berkisar 5 – 200 μm.
Contoh Dinoflagellata yang sering terjumpai adalah Ceratium, Peridinium, dan Dinophysis.
Baca Juga: Zooxanthellae Adalah Organisme Mikroskopik Sangat Penting