Last Updated on 20 May 2024 by Adha Susanto
Estimated reading time: 3 minutes
Air kolam yang mengandung kaporit akan membuat efek iritasi pada mata kita yakni perih dan merah setelah berenang. Hal serupa juga terjadi ketika habis berenang di air laut namun, rasa perih pada mata tidak separah setelah renang di kolam. Mengapa demikian?
Umumnya iritasi mata ketika dan sesudah berenang dalam kolam yang mengandung kaporit memang tidak dapat kita hindari. Namun, masih dapat kita kurangi dampaknya ketika berenang menggunakan kacamata renang.
Baca Juga: Snorkeling: Peralatan, Cara, dan Manfaat
Kaporit membuat mata perih
Dengan menggunakan kacamata renang, olahraga renang akan lebih terasa menenangkan karena dapat melihat dengan luas. Dan tentunya rasa takut terhadap air kolam mengandung kaporit dapat sedikit berkurang.
Namun, kaporit bukanlah satu-satunya penyebab iritas mata setelah berenang. Melainkan ada faktor kimiawi lainnya yakni pH air yang rendah.
Air kolam yang ber pH rendah menjadi faktor kimiawi lainnya yang sangat berpengaruh untuk membuat mata kita menjadi perih ketika dan setelah renang.
Umumnya pada mata normal memiliki cairan dengan kisaran pH 7,4 untuk bertahan dari iritasi ketika kontak dengan air.
Sedangkan air kolam renang di Indonesia pada umumnya mempunyai pH <7. Air yang sifatnya asam dan kemudian terjadi kontak dengan mata.
Maka air asam dapat mengubah protein pada jaringan konjugtiva sehingga terjadilah peradangan yang terasa perih.
Maka dapat kita simpulkan bahwa bahan kimia kaporit (klorin, Cl2) dan pH rendah merupakan dua faktor penyebab mata iritasi ketika berenang di kolam.
Sedankan klorin keberadaannya tidak dapat terpisahkan untuk proses desinfeksi air kolam. Karena proses desinfeksi kolam menggunakan klorin lebih efisien dan ekonomis.
Jadi cara untuk membuat mata menjadi nyaman atau tidak perih dan merah saat berenang di kolam gunakanlah kacamata yang kedap air.
Baca Juga: Manfaat Olahraga Renang Untuk Kesehatan Tubuh
Bagaimana ketika berenang atau menyelam di laut?
Ketika berenang atau menyelam di laut tentunya akan merasakan hal berbeda pada mata. Saat berenang atau menyelam dalam air laut menggunakan mata telanjang bebas tidak membuat mata perih.
Pengalaman pernah di rasakan sendiri ketika SCUBA Diving pada kedalaman 18 meter dan membuka masker untuk clearing mask.
Ternyata ada perbedaan besar antara air kolam dan laut. Jika efek kaporit dan kondisi air kolam membuat mata kita menjadi perih ketika dan setelah berenang, hal yang sebaliknya terjadi di air laut.
Mata yang kontak langsung dengan air laut mata tidak terasa perih saat renang. Namun setelah berenang mata barulah terasa perih dan merah, karena sudah kontak dengan udara.
Dari segi komponen bahan kimia air laut juga mengandung klorin sebesar 19000 mg/L (WHO /SDE/WSH/07). Serta mengandung unsur garam natrium klorida yang sangat besar.
Tetapi mata tidak terasa perih ketika berenang atau menyelam tanpa pelindung. Hal ini terjadi karena pH air laut tidaklah rendah seperti di kolam.
Umumnya nilai pH air laut menurut Odum (1993) berkisar 7,7-8,2 yang tidak menyebabkan radang pada jaringan konjugtiva mata.