Last Updated on 1 September 2024 by Adha Susanto
Estimated reading time: 4 minutes
Sebelum vaname, ada udang windu yang merajai komoditas udang budidaya di Indonesia dengan ciri khasnya.
Kini, kejayaan udang windu sebagai komoditias budidaya air payau sudah menjadi sejarah.
Kematian masal pada tahun 1994, adalah sejarah kelam kegiatan budidaya udang windu. White Spot Syndrome Virus (WSSV) menjadi penyebabnya.
Peristiwa itu pun mendorong sebagian besar pembudidaya udang windu di Indonesia menutup tambak budidayanya.
Banyaknya tambak yang sudah tidak produktif berdampak pula pada nilai produksi udang windu yang menurun.
Lantas seperti apa ciri udang windu yang dulu begitu mempesona dalam dunia budidaya air payau?
Ulasan singkat di bawah ini tidak hanya mengulas tentang ciri-ciri kehidupannya, klasifikasi dan kandungan gizi juga menjadi pelengkapnya.
Baca Juga: 10 Jenis Udang Laut di Indonesia Bernilai Ekonomis
Klasifikasi
Secara klasifikasi, udang vaname dan windu masih dalam Famili Penaiedae.
Untuk itu, udang windu dan vaname tidak jauh berbeda berdasar ciri khas tubuhnya.
Dari klasifikasi, udang windu adalah udang dengan genus Penaeus. Dan di bawah ini adalah klasifikasi selengkapnya.
Filum: Arthropoda
Sufilum: Crustacea
Ordo : Decapoda
Super Famili : Penaeidea
Famili: Penaeidae Rafinesque, 1815
Genus: Penaeus
Spesies : Penaeus monodon
Baca Juga: 10 Jenis Udang Hias Air Tawar untuk Aquascape
Ciri-ciri udang windu
Seperti pada jenis udang lainnya, windu adalah jenis udang yang terdiri dari dua bagian, yaitu bagian kepala dan bagian tubuh.
Pada udang, bagian kepala menyatu dengan bagian dada (cephalothorax). Bagian chephalothorax terlindungi oleh kulit yang umum disebut sebagai karapas. Chephalothorax bagian ujung berbentuk meruncing dan bergerigi yang disebut rostrum.
Seluruh tubuh udang windu terdiri atas segmen-segmen yang tertutup dengan eksoskeleton.
Ciri khas dari udang windu ada pada kulitnya. Hijau kebiruan dengan garis loreng-loreng besar dan keras menjadi penghias utama pada tubuhnya. Oleh karenanya, udang windu juga terkenal sebagai udang loreng, dikutip dari laman Indonesia Baik.
Di habitat alaminya, di laut, udang windu tampil dengan warna merah muda dan berbintik hijau.
Sedangkan pada saat dewasa, udang windu yang hidup di habitat alaminya berwarna kuning kemerah-merahan.
Hal yang berbeda juga ada pada ukuran tubuhnya. Di alam, udang windu tumbuh panjang hingga 35 cm dengan berat hingga 260 gram.
Sebagai salah satu udang budidaya, windu siap panen dengan berat 100–110 gram.
Baik di habitat alami atau tambak, udang windu merupakan jenis udang yang aktif bergerak pada dasar perairan.
Aktif pada dasar perairan, udang windu menyesuaikan makanannya sebagai spesies omnivora.
Detritus dan sisa-sisa bahan organik pada dasar perairan ialah makanannya.
Untuk jenis dan ukuran makanan menyesuaikan dengan umur.
Pada stadia benih, udang windu makan plankton (fitoplankton dan zooplankton).
Sedangkan di usia dewasa lebih menyukai detritus, krustasea, moluska, annelida, rotifera, serangga dan fitoplankton.
Baca Juga: Jenis Udang Air Tawar: Habitat, Ciri, dan Makanan
Kandungan gizi udang windu
Tidak semua daerah mengenal udang windu. Pasalnya, di setiap daerah memiliki penamaan tersendiri.
Oleh karena itu, udang windu juga terkenal sebagai udang pancet, bago, pedet, menjangan, pelaspelas, tepus, sito liling, sotong, lotong, dan baratan.
Walau berbeda berdasar nama, kandungan gizi pada udang windu tetap sama.
Terlebih pada udang yang merupakan hasil tangkapan dari alam. Cita rasa manis dan gurih adalah ciri khas rasa pada udang windu yang hidup di habitat alaminya.
Protein
Kandungan gizi yang ada pada berbagai jenis udang di laut atau tambak budidaya adalah protein.
Udang windu misalnya, di setiap 100 gram dagingnya mengandung sekitar 20,3 gram protein.
Protein yang terkandung pada daging udang pun berguna untuk mendorong pertumbuhan dan membangun jaringan tubuh.
Vitamin
Tidak hanya protein, vitamin juga ada pada daging udang windu.
Vitamin B1 adalah salah satunya. Dengan vitamin B1, kekebalan tubuh, metabolisme, hingga kesehatan jantung dapat terjaga.
Lemak
Kandungan asam lemak sehat seperti omega-3 juga terjumpai pada udang windu.
Bagi tubuh kita, omega-3 dapat menyehatkan jantung, mengurangi peradangan, hingga meningkatkan fungsi otak.
Mengandung mineral
Keberadaan gizi lainnya yang ada pada udang windu dengan ciri khas kulit berwarna loreng adalah kandungan mineralnya.
Beberapa mineral pada udang windu penting untuk kesehatan tubu kita, seperti kalsium, zat besi, magnesium, zinc, dan kalium.
Dengan mineral, tubuh kita lebih terjaga. Potensi osteoporosis, kanker, hingga penyakit jantung akan terminimalisir dengan konsumsi udang windu dalam jumlah cukup.
Nah, itulah ulasan singkat klasifikasi, ciri, dan manfaat konsumsi udang windu.
Masih banyak ulasan menarik lainnya tentang biota laut yang kaya gizi dan menyehatkan bagi tubuh kita.
Untuk ulasannya kunjungi artikel lainnya di blog ini, ya!
Referensi: