Last Updated on 20 May 2024 by Adha Susanto
Estimated reading time: 3 minutes
Pendaran cahaya pada organisme laut menjadi salah satu fenomena menakjubkan yang biasa kita kenal dengan istilah bioluminesensi atau bioluminescence. Selain itu bioluminesensi adalah bentuk dari komunikasi antar organisme yang terjadi melalui serangkaian proses kimiawi antara luciferin dan luciferase. Lalu apakah bioluminesensi ini berbahaya bagi ekosistem laut?
Fenomena air dan organisme laut yang bercahaya merupakan salah satu topik pemberitaan media masa yang pernah kita dengar. Bahkan pemberitaan fenomena ini pun terbilang menarik, karena jarang sekali terjadi di sepanjang pantai Indonesia.
Namun, bila kita hendak melihatnya secara terus menerus. Melakukan isolasi dan mengkultur mikroorganisme dari organisme laut yang berpendar menjadi jalan alternatif.
Apakah fenomena bioluminesensi air laut ini berbahaya?
Secara definisi bioluminesensi adalah produk buangan dari organisme hidup yang di rubahnya menjadi energi cahaya.
Dari segi lingkungan untuk kita sebagai manusia, keberadaan fenomena ini tidaklah berbahaya. Demikian pula pada beberapa organisme yang berpendar. Karena fenomena ini berasal dari rangkaian proses biokimiawi yang tentunya tidak menyebabkan laut tercemar.
Proses terjadinya bioluminesensi adalah
Secara umum berpendarnya air laut ini terjadi karena adanya proses biokimiawi dalam sel mahluk hidup salah satu contohnya berasal dari mikroorganisme.
Bioluminescence atau bioluminesensi terjadi karena adanya serangkaian proses oksidasi kimiawi antara dua komponen utama. Kedua komponen utama yang menyebabkan bioluminesensi adalah luciferin sebagai substrat dan enzim luciferase sebagai katalis.
Dalam reaksinya luciferase menghasilkan cahaya dengan mengoksidasi luciferin dan memanfaatkan adenosin triphospat (ATP) sebagai energi.
Baca Juga: Kenapa Air Laut Berbusa?
Jenis – jenis organisme laut yang berpendar
Berasal dari serangkaian reaksi kimia fenomena bioluminescence di laut tidak hanya terjadi pada permukaan air seperti yang kita lihat dalam pemberitaan.
Namun, pendaran cahaya yang berwarna biru, hijau, atau kuning ini lebih sering terjumpai pada organisme invertebrata dan vertebrata laut dangkal dan dalam.
Contoh invertebrata yang memiliki pendaran cahaya adalah sebagai berikut:
- Dinoflagellata
- Ubur – ubur
- Polychaeta laut dalam (Tomopteris sp)
- Teripang (Enypniastes eximia)
- Bintang laut
Contoh avertebrata laut yang memiliki pendaran cahaya adalah sebagai berikut:
- Linophryne densiramus
- Dragonfish
Fungsi utama terjadinya bioluminesensi dalah sel organisme adalah sebagai bentuk komunikasi antar sesamanya. Dan sebagai bentuk pertahanan serta menarik mangsanya yang tertarik dengan cahaya.
Demikian pula yang terjadi pada mikroorganisme laut. Mikroorganisme laut dapat memendarkan cahaya dari dalam selnya sebagai respon terhadap lingkungan sekitarnya.
Contoh mikroorganisme bioluminesensi adalah mikroorganisme dari genera Photobacterium dan Aliivibrio, serta Shewanella dan Vibrio.
Pada umumnya mikroorganisme yang dapat memendarkan cahaya dari dalam selnya termasuk dalam mikroorganisme dengan ciri:
- Gram negatif
- Tidak membentuk spora
- Aerob fakultatif, dan
- Mampu memfermentasi glukosa
Baca Juga: Mengapa Laut Terlihat Warna Biru?