Last Updated on 20 May 2024 by Adha Susanto
Estimated reading time: 3 minutes
Sebelum mempunyai kaki untuk berjalan, saat dalam siklus larva trochopore kerang bisa berenang dengan cara menggetarkan selaput dan bulu renangnya. Kemudian kerang bermetamorposis dan selaput renang berkembang menjadi kaki untuk berjalan dan melekatkan diri di dasar perairan.
Seperti yang kita ketahui tubuh kerang sangat lunak dan terbagi dalam lima bagian. Yaitu kaki, kepala, alat pencernaan dan reproduksi, selaput, dan cangkang. Dan kaki kerang akan menjalankan fungsinya sebagai alat gerak, mencari makan (pedal feeder) dan juga alat pembersih.
Kelima bagian tubuh kerang yang lunak itu pun terlindungi dalam cangkang keras bilateral simetris yang bernama “valve”. Dengan komponen penyusun utamanya adalah kalsium karbonat.
Dalam habitat aslinya kerang melewati serangkai siklus kehidupan dari larva hingga menjadi kerang dewasa yang memiliki kaki sangat kuat. Melalui serangkaian proses evolusi selama 1-2 minggu dari masa larva trocophore kerang pun memiliki kaki sebagai alat gerak utama.
Namun, saat fase larva trocophore kerang tidak berjalan melainkan bisa berenang dengan cara menggetarkan rambut getar atau selaput renang.
Setelah dua minggu berlalu selaput renang berkembang dan berfungsi sebagai kaki (byssus dan foot) pada fase pediveliger. Kemudian ke fase methamorphosis memiliki kaki jalan yang berfungsi mencari dasar perairan untuk menempel.
Karena menjadi bagian tubuh yang terfungsikan untuk berjalan dan membenamkan diri dalam pasir dan lumpur dengan cara meraba lingkungannya. Kaki kerang terdiri dari jaringan otot yang mudah berkontraksi sebagai motorik pergerakannya.
Lalu apakah kaki mereka memiliki bentuk yang sama seperti hewan bercangkang lainnya (kepiting dan rajungan)? Untuk penjelasan selengkapnya tetap simak uraian artikel ini ya.
Bentuk kaki dan cara kerang berjalan
Berdasarkan habitat kehidupannya setiap jenis kerang memiliki bentuk kaki yang berbeda-beda. Adapun beberapa bentuk kaki yang dapat kita kenali pada setiap jenisnya, yaitu baji, kapak dan lidah kecil.
Contoh kerang yang memiliki kaki berbentuk seperti baji dapat kita jumpai dari genus Anadara. Kerang dari genus ini menggunakan kakinya sebagai alat gerak untuk menggali lubang pada pasir dan lumpur untuk membenamkan dirinya.
Bentuk kaki pipih dan memiliki “heel” seperti layaknya kapak dapat kita jumpai pada kerang batik. Ujung kaki kerang batik tidak terbelah dan bagian medioventral meninggi seperti mata kapak yang berfungsi untuk berjalan dan menggali substrat.
Sedangkan kerang hijau memiliki bentuk kaki kecil seperti lidah, dengan alur pada permukaan ventral yang terus menerus sampai lubang byssal. Dalam lubang byssal sekresi kental memancarkan, melewati alur dan pengerasan secara bertahap pada saat kontak dengan air laut.
Byssal yang menjadi bagian dari kaki kerang terdiri dari jaringan otot yang kuat dan elastis. Hal ini terfungsikan sebagai penahan tubuh kerang pada substrat keras dan berjalan.
Cara kerang menggerakkan kakinya yang elastik untuk berjalan di lakukan dengan mengeluarkan dari cangkang terlebih dahulu. Kemudian menempatkan kakinya di dasar pasir atau lumpur untuk mendorong tubuhnya dari posisi semula.
Tersusun dari jaringan otot yang elastik kaki kerang dapat merenggang atau memanjang sampai tiga kali dari keadaan normal. Untuk membantunya berjalan, menahan tubuhnya dari arus, mencari makan dan membersihkan tubuhnya.
Baca Juga: Nautilus Purba: Ciri dan Habitat