3 Perbedaan Pantai Utara dan Selatan Jawa

Last Updated on 27 August 2024 by Adha Susanto

Estimated reading time: 5 minutes

Apa yang menjadi perbedaan mendasar kenapa pantai utara terlihat lebih keruh hingga kotor, jika kita bandingkan dengan pantai selatan Jawa? Hingga perbedaan besar atau kecil ombaknya yang ada di pantai selatan dan utara Jawa. Simak uraian singkatnya di bawah ini, ya!

Hal itu mungkin pernah Anda rasakan saat berlibur ke pantai utara dan selatan Jawa. Saat berwisata di pantai selatan pantainya begitu bergemuruh, anginnya kencang dan ombaknya yang besar. Tapi ketika Anda berada di pantai utara Jawa akan terasa sepi sekali.

Pada artikel ini, kita akan mengulas tiga faktor yang membuat perbedaan antara pantai utara dan selatan. Tiga faktor itu terdiri dari angin, gelombang, dan arus. Dari ketiga faktor tersebut ada satu faktor kunci yaitu angin.

Mengapa angin menjadi faktor kunci? Yuk simak ulasan berikut ini.


Baca Juga: 3 Tempat Tujuan Wisata Pantai Favorit di Sukamara

Perbedaan Kecepatan angin pantai selatan dan utara Jawa

Penyebab pergerakan angin pada perairan adalah perbedaan penyinaran matahari dan luasan wilayah yang tersinari.

Pada wilayah perairan dengan intensitas penyinaran matahari lebih lama maka suhu akan meningkat. Maka terjadilah hembusan angin dari perairan bersuhu tinggi ke suhu rendah.

Lalu mengapa angin pada pantai selatan lebih kencang dari utara?

Tentu hal itu terjadi karena dua faktor yaitu.

Pertama, pantai utara Jawa merupakan perairan semi tertutup.

Keberadaan laut Jawa yang semi tertutup disebabkan karena posisinya berada di antara pulau Kalimantan dan Jawa. Karena semi tetutup maka hembusan angin tidak dapat lebih leluasa.

Hal yang terjadi adalah perbedaan kecepatan hembusan angin antara pantai utara dan selatan Jawa.

Hembusan angin perairan utara laut Jawa berasal dari laut China Selatan. Angin dari perairan laut China Selatan akan berhembus melewati di antara pulau Kalimantan, Singapura, dan Sumatera.

Sedangkan hembusan angin pantai selatan Jawa lebih leluasa karena tidak ada penghalangnya. Angin pun dapat berhembus kencang untuk membangkitkan arus dan gelombang laut.

kenapa pantai utara kotor
Arah hembusan angin / windy

Kedua, luas perairan yang berbeda.

Pantai selatan dan utara Jawa memiliki luas perairan yang berbeda. Pada wilayah pantai utara kita mengenalnya sebagai laut Jawa dengan luas mencapai 320.000 km2.

Sedangkan pantai selatan Jawa kita menyebutnya wilayah perairan Samudera Hindia. Tentu saja dengan kata Samudera maka luas perairannya jauh lebih luas yakni sekitar 60.56 juta km2.

Perbedaan kecepatan arus pantai utara dan selatan Jawa

Mungkin Anda pernah berkata pantai utara Jawa itu perairannya keruh hingga kotor berwarna cokelat. Dan belum lagi sampahnya yang banyak.

Itu tidaklah salah, karena hasil dari pengamatan Anda. Tapi, kenapa pantai utara Jawa begitu keruh hingga kotor?

Pertama, dasar perairan pantai Laut Jawa umumnya adalah lumpur

Lumpur adalah substrat yang ketika terbawa arus dasar laut menyebabkan perairan berwarna cokelat atau keruh.

Tapi, tidak semua dasar perairan pantai utara Jawa adalah lumpur. Misalnya perairan di Pulau Karimun Jawa, Pantai Kartini, dan Pulau Panjang adalah pantai dengan substrat berpasir. Airnya tidaklah keruh. Namun, ada satu perbedaan, yakni air pantai utara tidak sedingin di selatan Jawa.

Kedua, menjadi pusat perkotaan dan perindustrian

Kenapa pantai utara selalu tampak keruh dan kotor dengan tumpukan sampah-sampah?

Sampah-sampah yang masuk ke perairan pantai utara Jawa karena terdampak dari aktivitas kita yang berada di daratan. Terlebih pantai utara menjadi wilayah kota-kota besar seperti Semarang, Surabaya, dan Jakarta.

Masuknya sampah ke laut umumnya terbawa oleh arus sungai menuju muara atau ke ekosistem estuari. Dari muara sungai menuju ke laut, dan kembali lagi ke pantai karena terbawa oleh arus.

Arus balik pantai selatan atau rip current

Hal yang menjadi perbedaan antara perairan pantai selatan dan utara Jawa adalah peristiwa arus balik atau rip current. Peristiwa arus balik ini tidak terlepas dari faktor topografi dasar perairan dan angin sebagai energi pembangkitnya. Serta menjadi fenomena alam yang harus dihindari ketika wisata di pantai selatan Jawa.

Gelombang pantai

Gulungan air membentuk gelombang yang menghempas pantai dan clief (tebing) adalah ciri khas dari pantai selatan Jawa. Pemandangan pantai selatan dengan ombaknya yang besar dapat kita jumpai saat kita berwisata ke pantai Gunung Kidul Yogyakarta. Salah satunya adalah wisata Pantai Kesirat.

Dari atas tebing pantai kita akan melihat besar dan tingginya gelombang yang menghantam tebing. Tinggi dan besar ombaknya pantai selatan Samudera Hindia disebabkan karena angin sebagai pembangkit yang sangat besar.

wisata pantai selatan ombaknya besar
Clief pantai selatan Samudera Hindia / Dok. Gilang

Namun, kita akan menjumpai pantai utara dengan gelombang yang tenang cocok untuk wisata snorkling. Pilihan pantai utara sebagai kegiatan olahraga air sangatlah tepat.

Angin yang membangkitkan gelombang tidaklah terlalu besar khususnya saat musim panas. Tapi hal sebaliknya terjadi saat musim penghujan seperti pada bulan-bulan akhir tahun.

Kesimpulan perbedaan pantai utara dan selatan Jawa

Luasnya Samudera Hindia yang berada pada selatan pulau Jawa mempengaruhi intensitas penyinaran matahari. Pada kawasan perairan yang luas, maka suhu permukaan air lebih lama untuk naik.

Kemudian, kita akan merasakan begitu kencangnya hembusan angin yang bergerak dari Samudera Hindia ke daratan Pulau Jawa.

Angin akan berhembus pada permukaan perairan tanpa adanya penghalang seperti Pulau Kalimantan. Maka energi dari angin akan lebih besar untuk membangkitkan gelombang dan arus laut pantai selatan Jawa.

Jadi, faktor utama yang menyebabkan perbedaan antara pantai utara dan selatan Jawa adalah energi pembangkitnya, yaitu angin.

Baca Juga: Wisata Pantai Cemara Lebat Sukamara