Last Updated on 20 May 2024 by Adha Susanto
Estimated reading time: 5 minutes
Seperti hewan lainnya kerang kelas bivalvia memiliki cara tersendiri untuk berkembang biak karena mempunyai alat reproduksi (kelamin) untuk kawin. Dan melalui sistem reproduksi kerang betina akan bertelur agar dapat terbuahi oleh sperma dari pejantan. Penjelasan lebih lengkapnya dapat kita simak pada uraian artikel di bawah ini ya.
Ciri utama organisme laut seperti kerang kita kenal dengan kemampuannya untuk bereproduksi atau berkembang biak agar populasinya tetap lestari. Cara berkembang biak pun terjadi melalui berbagai macam cara seperti yang terjadi pada jenis kerang laut atau air tawar.
Dan berikut adalah bagaimana cara hewan kelas bivalvia (kerang) air tawar dan laut kawin dalam habitat aslinya.
Baca Juga: Kerang Darah Adalah: Morfologi dan Habitat
Daftar Isi
Sistem reproduksi kerang
Umumnya serangkaian proses aktivitas reproduksi merupakan suatu siklus yang mengikuti pola tahunan atau perubahan musim. Terpengaruhi oleh faktor lingkungan seperti salinitas, kedalaman perairan, dan suhu.
Proses kawin biota laut ini pun terjadi dengan cara melibatkan dua individu yang berbeda (jantan dan betina) atau heteroseksual. Namun ada pula yang terjadi pada satu individu saja yang kita kenal dengan istilah hermaprodit.
Heteroseksual
Siklus gametogenesis terdiri atas akumulasi nutrisi yang tergunakan selama proses gametogenesis, deferensiasi gamet, pemijahan dan waktu istirahat. Pembentukan gonad pun terjadi pada tahap awal, pembentukan gamet, pembentukan sel kelamin dan berakhir dengan pemijahan.
Dalam proses tersebut pada dasarnya berkaitan dengan tahap pembentukan dan penyimpanan antara lain karbohidrat, lemak. Hasilnya akan termanfaatkan oleh bivalvia selama proses perkembangan gonad berlangsung.
Gonad pada sistem reproduksi kerang berada diantara kelenjar pencernaan dan usus. Untuk gonad jantan berwarna putih lembut dan semi transparan. Sedangkan alat kelamin kerang betina berwarna oranye. Sehingga rute reproduksi bivalvia berasosiasi dengan sistem pencernaan.
Untuk mengeluarkan sel telur dan sperma kerang menggunakan alat yang bernama gonopore. Pada saat kawin gamet akan keluar melalui sifon ekshalant pada rongga suprabranchial, melalui tiga rute:
- Gonad – pericardium – ginjal – keluar ke renal pore (saluran urin)
- Gonad – ginjal – renal pore
- Gonad – gonopore
Serangkaian proses kawin kerang dalam habitat aslinya terjadi ketika malam hari dan air sedang pasang. Serta menyesuaikan dengan faktor internal dalam tubuhnya seperti pengaruh hormon seksualnya.
Bermigrasi ke tempat yang lebih aman untuk kawin dan memijah agar kerang betina dapat bertelur menjadi ciri setiap jenis kerang. Serta menjadi tempat untuk melanjutkan siklus hidup hingga menjadi kerang dewasa.
Kerang air tawar
Semua jenis kerang air tawar memiliki cara untuk berkembang biak atau sistem reproduksi dengan sifat heteroseksual.
Pertemuan kedua sel tersebut terjadi pada kolom perairan (fertilisasi eksternal) hingga berkembang menjadi larva hingga menjadi kerang dewasa.
Pemijahan kerang air tawar terjadi ketika dua individu sudah matang gonad dan siap melepaskan sel sperma dan telur. Pada habitat aslinya kerang jantan akan mengeluarkan sel sperma terlebih dahulu untuk memberikan sinyal senyawa kepada betina agar dapat mengeluarkan telur.
Kemudian pertemuan antara kedua sel terjadi pada kolom perairan dan akan membentuk zigot. Setelah itu akan berkembang menjadi larva glochidium.
Larva glochidium ini akan menempel atau mengeram pada insang ikan untuk menjadi glochidium muda. Namun, ada pula jenis kerang air tawar lainnya mengeram glochidium dalam marsupia induk. Dan selama proses pengeraman induk akan menyalurkan senyawa kalsium.
Setelah menjadi glochidium muda akan keluar dari insang ikan dan hidup pada dasar perairan menjadi kerang muda. Kemudian hidup sebagai kerang dewasa yang akan mempersiapkan sistem reproduksi untuk kawin agar kelestarian populasinya tetap ada.
Baca Juga: Siput Mata Bulan: Ciri dan Siklus Hidup
Kerang laut (Kima)
Ekosistem laut yang terdiri dari berbagai jenis kerang memiliki siklus hidup yang berbeda khususnya pada saat memasuki fase larva. Tetapi secara umum fase yang terjadi relatif sama antar spesies.
Kima adalah salah satu spesies kerang laut dengan fase larvanya tersendiri. Proses pemijahan akan terjadi ketika telah memasuki musimnya dengan tingkat kematangan gonad yang sesuai.
Telur-telur kima yang berdiameter sekitar 100 cm yang telah terbuahi akan menetas menjadi larva trofokor setelah 12 jam fertilisasi.
Telur akan berkembang menjadi veligeratau atau larva yang terlengkap dengan velum yang terkelilingi oleh bulu-bulu getar. Pada umur dua hari setelah fertilisasi panjang veliger sudah berkisar 160 cm dan sudah bercangkang transparan berbentuk D. Sehingga pada masa ini bernama D-veliger.
Ketika sudah berumur 1–2 minggu, veliger akan mengalami metamorfosis (perubahan bentuk). Pada masa ini veliger memiliki kaki jalan yang berfungsi untuk mencari substrat tempat menempelkan diri. Bentuk seperti bernama pediveliger.
Setelah mendapatkan substrat yang cocok untuk menempel dengan aman. Velum akan menghilang dan pedveliger akan berubah menjadi spat atau kima muda yang menempel pada karang mati dengan bantuan benang bysus.
Sistem reproduksi hermaprodit
Selain gonokoris sistem reproduksi kerang khususnya jenis kerang laut terjadi secara hermaprodit (satu individu dua kelamin). Contohnya pada jenis kerang bulu. Reproduksi secara hermaprodit terbilang sangat kompleks.
Gamet jantan dan betina terletak terpisah, namun gonoduct bergabung pada ujung nepridiopore. Sedangkan gonopore yang berfungsi sebagai saluran untuk mengeluarkan sel sperma dan telur berada pada tempatnya sendiri.
Demikianlah uraian singkat bagaimana cara berkembang biak kerang air tawar dan laut yang terjadi pada habitat aslinya.
Baca Juga: Apa Manfaat Kerang Bagi Pria? Temukan Jawabannya Disini