Last Updated on 20 May 2024 by Adha Susanto
Estimated reading time: 3 minutes
Penyu sisik dan lekang adalah dua dari tujuh jenis penyu yang ada di habitat laut dunia. Sebagai hewan yang termasuk dalam sejenis reptil penyu bernapas dengan menggunakan paru-paru. Setiap penyu memiliki ciri dan morfologi yang khas pada susunan karapasnya yang keras.
Keenam penyu dengan habitat perairan tropis Indonesia terdiri dari penyu lekang, belimbing, hijau, tempayan, pipih, dan sisik. Dan keenam jenisnya terdaftar pada lembaga konservasi alam internasional (IUCN) termasuk kedalam spesies yang terancam punah. Oleh karena itu penyu menjadi reptil laut yang di lindungi.
Penyu termasuk hewan yang kuat menyelam dengan kamampuan migrasi yang kuat. Ketika bermigrasi dengan jarak 3.000 km penyu bernapas dengan paru – paru dan menyelam selama 5 jam. Dengan waktu tempuh migrasi hanya selama 58 – 73 hari.
Baca Juga: 5+ Contoh Hewan Invertebrata Laut dan Manfaatnya
Daftar Isi
Jenis penyu belimbing
Ciri khas penyu belimbing terletak pada karapasnya yang berwarna gelap dengan bintik – bintik putih. Ukuran tubuhnya memiliki panjang mencapai 180 cm dengan berat hingga 500 kg. Habitat penyu jenis ini berada pada kawasan perairan tropis hingga lautan sub kutub. Setiap indukan betinanya mampu menghasilkan telur mencapai 80 butir.
Penyu Hijau
Nama penyu hijau ini bukan karena warna karapasnya yang seluruhnya berwarna hijau. Melainkan karena lemak di bawah sisiknya yang berwarna hijau. Untuk warna karapas pada jenis ini berwarna abu-abu, kehitam-hitaman atau kecokelat-cokelatan. Ukuran tubuhnya dapat mencapai 1,5 m dengan bobot hingga 395 kg. Dengan bentuk kepala yang kecil dan paruhnya yang tumpul. Penyu hijau inilah yang paling banyak di kawasan perairan laut tropis. Sebab indukannya mampu menghasilkan 115 butir dan akan menetas menjadi tukik – tukik yang akan mengisi laut tropis.
Penyu pipih
Dalam bahasa Inggris jenis penyu pipih bernama flatback turtle. Pemberian namanya ini berdasarkan ciri morfologi tubuhnya yang memiliki tempurung sangat rata (flat). Karapas yang berfungsi untuk melindungi tubuh penyu dewasa memiliki bentuk lengkungan pipih dengan panjang mencapai 90 cm. Serta setiap kali bertelur indukan betina mampu menghasilkan sekitar 55 butir.
Penyu lekang / ridel
Dari penampilannya penyu lekang memiliki kemiripan penyu hijau. Untuk membedakan kedua jenisnya terletak pada kepalanya. Yang mana penyu lekang memiliki kepala yang lebih besar daripada penyu hijau. Selain kepalanya penyu lekang memiliki ciri morfologi berupa bentuk karapasnya yang lebih langsing dan bersudut.
Dari semua spesies penyu yang ada di dunia, penyu lekanglah dengan ukuran tubuh terkecil. Tetapi kemampuan reproduksinya induknya cukup besar. Karena indukan betina akan mengeluarkan telurnya di pantai dengan jumah mencapai 110 butir.
Jenis penyu sisik
Dinamakan sebagai penyu sisik karena susunan sisiknya yang tumpang tindih/over lapping. Ciri khas lainnya terletak pada paruhnya yang tajam dan menyempit/meruncing. Dengan rahang yang agak besar. Seperti halnya paruh pada burung elang. Sedangkan penampilan pada karapasnya memiliki variasi warna mulai dari kuning, hitam dan coklat bersih. Serta kemampuan bertelur setiap individu betinanya mampu menghasilkan sekitar 130 butir.
Penyu tempayan
Namanya sebagai penyu tempayan karena bentuk karapasnya yang menyerupai tempayan dengan warna merah. Ukuran kepala penyu tempayan memiliki ukuran yang besar dan paruh yang bertumpuk (overlap). Betina dewasanya mampu bertelur mencapai 115 butir yang akan menetas menjadi calon – calon baru indukan.
Penyu lekang kempi
Penyu yang tidak ada di perairan Indonesia adalah kempi. Kempi merupakan nama untuk mengenang Richard Kemp. Beliau lah yang banyak meneliti mengenai morfologi, cara bernapas, dan habitat kehidupan penyu jenis kempi. Dari hasil pengamatannya kita mengenal penyu yang mirip penyu lekang ini. Hanya saja yang mebedakannya ukuran penyu kempi yang lebih besar satu tingkat.
Baca Juga: Nautilus Purba: Ciri dan Habitat
Sumber: