Bagan Tancap: Cara Pengoperasian dan Hasil Tangkapan

Last Updated on 20 May 2024 by Adha Susanto

Estimated reading time: 3 minutes

Berdasar teknisnya, cara pengoperasian bagan tancap dengan hasil tangkapan utama ikan teri terdiri dari setting dan hauling.

Sebelum setting dan hauling, nelayan mempersiapkan berbagai perlengkapan pribadi dan alat tangkap.

Berangkat sebelum matahari terbenam, dan pulang pada saat matahari hampir terbit sudah menjadi rutinitas nelayan bagan.

Ingin tahu lebih lanjut proses penangkapan ikan menggunakan alat ini? Yuk, langsung simak!

Bagian-bagian bagan

Salah satu alat tangkap yang bersifat pasif ini terdiri dari beberapa bagian penting selain jaring. Untuk itu, mengenal setiap bagiannya menjadi hal penting, agar pengoperasiannya berjalan lancar dan mendapat hasil tangkapan berlimpah.

Gambar di bawah ini menunjukkan bagian-bagian yang dapat kita jumpai.

gambar bagian bagan tancap
Gambar Bagian Bagan Tancap

Cara pengoperasian bagan tancap

Secara teknis, pengoperasian bagan tancap di pantai bermula dari persiapan nelayan menuju ke lokasi.

Nelayan akan mempersiapkan logistik, alat bantu penangkapan, dan bahan bakarnya. Serta memastikan kesiapan kapal sebagai alat transportasi pengangkut barang dan hasil tangkapan.

Sebelum matahari tenggelam, sekelompok nelayan berangkat menggunakan perahunya menuju ke bagan tancap. Setibanya di lokasi, nelayan akan menurunkan jaring bagan.

Selanjutnya, menyalakan tiga sampai empat lampu pompa, dan menurunkan tali lampu pompa tersebut hingga mendekati permukaan air. Karena lampu tidak masuk dalam air, jarak lampu dengan permukaan air ialah ± 0,5–3,5 m.

Keberadaan lampu petromak pada bagan adalah alat yang vital. Selain sebagai penerangan, lampu terfungsikan sebagai alat bantu penangkapan, yakni sebagai atraktor atau pengumpul ikan yang tertarik pada cahaya.

Cara pengoperasian bagan tancap selanjutnya yang penting ialah setting, yaitu penurunan jaring bagan ke dalam air. Lama setting jaring bagan tergantung pada kedalaman air dan jumlah nelayan. 

Jaring yang sudah turun ke air, diikuti dengan menurunkan tali lampu petromak hingga mendekati permukaan air.

Proses pengoperasian selanjutnya yang tidak kalah penting ialah immersing. Immersing ialah lama perendaman jaring dalam air hingga ikan-ikan berkumpul mendekati lampu dan masuk dalam jaring.

Untuk memastikan ikan sudah berkumpul pada jaring, nelayan akan memantaunya secara berkala.

Nah, jaring bagan akan ditarik ke permukaan pada saat ikan masuk dan tersangkut jaring dalam jumlah banyak. 

Lampu petromak pun akan naik terlebih dahulu. Kemudian, akan berlangsung proses yang disebut hauling, yaitu pengangkatan jaring yang berisi gerombolan ikan.

Selama proses hauling, nelayan menggunakan alat bantu yang disebut katrol. Alat ini pun terbuat dari bambu, dan cara pengoperasiannya dilakukan dengan cara memutar batang penggiling.

Kemudian, jaring bagan tancap akan naik dengan perlahan hingga ke atas sampai kerangka jaring bagannya terangkat seluruhnya.

Untuk memindahkan ikan-ikan dari dalam jaring bagan tancap ke tempat penampungan, nelayan menggunakan alat yang disebut serok.

Selanjutnya, dipisahkan berdasar jenis dan ukurannya.

Hasil tangkapan bagan tancap

Tidak hanya ikan teri sebagai hasil tangkapan utama bagan tancap, namum juga terdapat jenis tangkapan sampingan lainnya yang bernilai ekonomi.

Adapun ikan-ikan pelagis kecil sebagai tangkapan sampingan (bycatch) bagan terdiri dari:

  1. cumi-cumi,
  2. peperek,
  3. layur, dan
  4. tembang.

Setelah mengkondisikan hasil tangkapan bagan tancap pada perahu motor, nelayan bergegas menuju pelabuhan perikanan untuk memasarkan kepada konsumen.

Baca Juga: Alat Tangkap Ramah Lingkungan: Kriteria & Contoh