Tradisi Sasi Maluku dan 5 Manfaatnya. Yuk, Simak!

Last Updated on 8 April 2025 by Adha Susanto

Estimated reading time: 4 minutes

Selain pantainya yang eksotis, Maluku juga ada satu tradisi yang khas dalam menjaga ekosistemnya yaitu sasi.

Sasi adalah upacara adat Maluku yang melarang dan membuka aktivitas melaut yang sudah turun temurun.

Tujuan utama hukum adat ini adalah menjaga kelestarian sumber daya alam, yang wajib dipatuhi oleh seluruh nelayan di wilayah perairan tersebut.

Nah apa itu tradisi sasi yang berlaku bagi orang pesisir di Maluku?

Kita akan menguraikannya di bawah ini.

Tradisi sasi Maluku

Sasi adalah salah satu hukum masyarakat adat setempat dalam mengatur sumberdaya alam yang dimanfaatkan bersama, khususnya ikan.

Masyarakat adat menerapkan hukum adat sasi laut agar sumber daya alam yang ada tetap lestari dan mendatangkan kesejahteraan. Serta menjaga kelestarian budaya asli Maluku yang sudah ada sejak dulu.

Untuk itu, masyarakat ada setempat memberlakukan pembatasan hingga larangan menangkap ikan pada waktu-waktu tertentu.

Sebelum berjalannya tradisi sasi, masyarakat adat atau orang Maluku setempat yang berada di pesisir sebagai pelaku telah melakukan perundingan.

Dalam perundingan membahas kapan waktu berlakunya tradisi sasi.

Pada umumnya masyarakat adat mempertimbangkan tradisi ini berdasarkan pada siklus kehidupan di ekosistem laut. Seperti musim memijah dan merawat anak-anak ikan.

Hukum adat sasi merupakan hukum yang bersifat mengikat bagi seluruh masyarakat adat. Ini bertujuan agar tradisi berjalan sesuai tujuan dan memperoleh manfaatnya.

Pasalnya, partisipasi dari seluruh masyarakat memang sangat dibutuhkan.

Baca Juga: 6+ Keunikan Suku Bajau dan Wilayah Penyebarannya

Pelaksanaan adat atau upacara sasi Maluku

Pemberlakuan hukum adat sasi saat uparacara adat ‘’tutup sasi’’. Dan akan berakhir saat pelaksanaan upacara adat ‘’buka sasi’’.

Seperti di Maluku Tengah masyarakat setempat melaksanakan upacara adat sasi rutin setiap tahunnya.

Ketika pemberlakuan adat tutup sasi masyarakat adat sasi melakukan upacara panas sasi. Upacara panas sasi berlangsung sebanyak tiga kali setiap tahunnya.

Pelaksanaannya pun ketika mulai terlihatnya benih spesies yang terlarang pemanfaatannya selama adat tutup sasi.

Penetapan spesies saat adat tutup sasi ditetapkan berdasarkan keputusan Kewang.

Kewang adalah sebuah lembaga adat yang ada pada setiap negeri seperti di pulau Ambon, Lease, Maluku Tengah, dan Seram. Tugas lembaga Kewang sama halnya dengan tugas polisi hutan dan pantai.

destinasi wisata pantai maluku upacara adat sasi laut budaya asli
Tanjung Banabas Maluku

Adat sasi yang sudah kita kenal adalah adat atau tradisi sasi laut ikan lompa.

Ikan lompa yang telah tersepakati oleh Kewang dalam pelaksanaan adat sasi bertujuan untuk mengoptimalkan proses berkembang biak hingga pembesaran.

Pelaksanaan adat sasi ikan lompa menggabungkan dua jenis sasi, yakni sasi laut dan sungai.

Hal ini tersesuaikan dengan habitat ikan lompa yang begitu beragam karenan kemampuan toleransi terhadap salinitas yang kuat. Sehingga ikan lompa mampu hidup pada habitat sungai, estuari dan laut.

Manfaat tradisi sasi

Selain berfungsi sebagai tradisi yang bertujuan menjaga sumber daya alam, adat sasi di Maluku juga memiliki manfaat penting dalam melestarikan budaya.

Nah, berikut adalah beragam manfaat dari tradisi sasi yang bisa kita kenali:

  1. Mengurangi kriminalitas terkait penggunaan hasil alam.
  2. Mendistribusikan secara merata hasil alam kepada masyarakat.
  3. Memahami cara yang paling baik untuk mengelola sumber daya alam.
  4. Menjaga keasrian alam, kerena tidak dieksploitasi berlebihan.
  5. Menumbuhkan kebiasaan memberikan batasan terkait hak masyarakat.

Baca Juga: Ikan dan Sejarah Peradaban Manusia

Wisata adat

Bagi Anda yang tertarik dengan upacara adat sasi di Maluku, ada sejumlah daerah yang melangsungkan tradisi ini.

Salah satu destinasi wisata di Provinsi Maluku adalah pulau Seram. Destinasi wisata pulau Seram Maluku terdiri dari pantai, taman nasional, dan kearifan lokal hukum adat sasi.

Pantai Ora

Melansir dari laman Travel Detik keindahan pantai Ora yang terletak di teluk memiliki ciri khas pasir putih yang indah. Pantai Ora sendiri tidak terlalu luas. Namun memiliki fasilitas yang memadai seperti mempunyai resor sebagai tempat menginap bagi wisatawan.

Taman Nasional Manusela

Pulau Seram menjadi lokasi taman nasional yang bernama Manusela. Taman Nasional Manusela adalah taman yang terdiri dari gabungan dua cagar alam Wae Nusa dan Wae Mual.

Kearifan lokal adat sasi

Sebagai budaya asli adat sasi telah menjadi kearifan lokal yang sangat penting dalam menjaga kelestarian lingkungan. Khususnya menjaga kelestarian sumber daya lautnya. Upacara adat tutup dan buka sasi menjadi destinasi sosial budaya yang menarik di Provinsi Maluku.  

Itulah uraian singkat tradisi sasi di Maluku yang bertujuan untuk menjaga kelestarian sumberdaya ikan dan meratakan manfaatkan bagi semua masyarakat.

Masih banyak informasi menarik lainnya tentang kebudayaan maritim yang dapat Anda eksplorasi lebih lanjut di blog ini.

Yuk, simak di artikel lainnya!

Baca Juga: Bermula dari 7 Telur: Cerita Rakyat Raja Ampat Papua Barat