Last Updated on 20 May 2024 by Adha Susanto
Estimated reading time: 3 minutes
Selain destinasi wisata pantai, Maluku juga terkenal dengan adat untuk menjaga kelestarian komponen biotik dan abiotik laut. Salah satunya adalah upacara adat tutup dan buka sasi laut sebagai budaya asli Maluku yang telah turun temurun. Tujuan utama pelaksanaan adat sasi laut adalah sebagai hukum adat untuk menjaga kelestarian sumber daya alam.
Adat sasi Maluku
Sasi adalah hukum masyarakat adat setempat. Masyarakat adat menerapkan hukum adat sasi laut untuk mejaga kelestarian sumber daya alam. Serta menjaga kelestarian budaya asli Maluku yang telah turun temurun dari pendahulunya.
Hukum adat sasi merupakan hukum yang bersifat mengikat bagi seluruh masyarakat adat. Pada penyelenggaraannya adat sasi laut adalah sebuah ketentuan peraturan. Terhadap larangan dan kebolehan masyarakat dalam mengelola dan memanfaatkan sumber daya alam dan lingkungannya.
Baca Juga: Terumbu Karang: Pengertian, Manfaat dan Ekosistem
Pelaksanaan adat sasi Maluku
Pemberlakuan hukum adat sasi saat uparacara adat ‘’tutup sasi’’. Dan akan berakhir saat pelaksanaan upacara adat ‘’buka sasi’’.
Seperti di Maluku Tengah masyarakat setempat melaksanakan upacara adat sasi rutin setiap tahunnya. Saat pemberlakuan adat tutup sasi masyarakat adat sasi melakukan upacara panas sasi. Upacara panas sasi berlangsung sebanyak tiga kali setiap tahunnya. Pelaksanaannya pun ketika mulai terlihatnya benih spesies yang terlarang pemanfaatannya selama adat tutup sasi.
Penetapan spesies saat adat tutup sasi di tetapkan berdasarkan keputusan Kewang. Kewang adalah sebuah lembaga adat yang ada pada setiap negeri. Baik di pulau Ambon, Lease, Maluku Tengah, dan Seram. Tugas lembaga Kewang sama halnya dengan tugas polisi hutan dan pantai.
Adat sasi yang sudah kita kenal adalah adat atau tradisi sasi laut ikan lompa. Ikan lompa yang telah tertapkan oleh Kewang dalam pelaksanaan adat sasi bertujuan untuk mengoptimalkan proses berkembang biak hingga pembesaran.
Pelaksanaan adat sasi ikan lompa menggabungkan dua jenis sasi yakni sasi laut dan sungai. Hal ini tersesuaikan dengan habitat ikan lompa yang begitu beragam karenan kemampuan toleransi terhadap salinitas yang kuat. Sehingga ikan lompa mampu hidup pada habitat sungai, estuari dan laut.
Wisata adat
Salah satu destinasi wisata di Provinsi Maluku adalah pulau Seram. Destinasi wisata pulau Seram Maluku terdiri dari pantai, taman nasional, dan kearifan lokal hukum adat sasi.
Pantai Ora
Melansir dari laman Travel Detik keindahan pantai Ora yang terletak di teluk memiliki ciri khas pasir putih yang indah. Pantai Ora sendiri tidak terlalu luas. Namun memiliki fasilitas yang memadai seperti mempunyai resor sebagai tempat menginap bagi wisatawan.
Taman Nasional Manusela
Pulau Seram menjadi lokasi taman nasional yang bernama Manusela. Taman Nasional Manusela adalah taman yang terdiri dari gabungan dua cagar alam Wae Nusa dan Wae Mual.
Kearifan lokal adat sasi
Sebagai budaya asli adat sasi telah menjadi kearifan lokal yang sangat penting dalam menjaga kelestarian lingkungan. Khususnya menjaga kelestarian sumber daya lautnya. Upacara adat tutup dan buka sasi menjadi destinasi sosial budaya yang menarik di Provinsi Maluku.
Baca Juga: Ekosistem Mangrove: Fungsi dan Manfaat