Last Updated on 20 May 2024 by Adha Susanto
Estimated reading time: 4 minutes
Kehidupan di bumi ini tidaklah statis. Melainkan selalu dinamis membentuk satu kesatuan yang utuh. Salah satunya tiupan angin dari laut ke pantai dan menjadi penyebab proses terjadinya gerakan air seperti gelombang dan berbagai jenis arus laut.
Pemandangan perairan yang luas dengan angin yang terus bertiup membentuk gelombang dan arus sering kita rasakan di daerah pantai. Berbagai macam kegiatan pun dapat kita lakukan seperti berselancar, berenang melawan gelombang, dan bermain pasir bersama anak – anak.
Air laut
Air adalah zat kimia yang terbentuk karena adanya unsur hidrogen dan oksigen yang bereaksi. Menyatunya kedua unsur tersebut memberikan kehidupan di muka bumi ini. Karena semua mahluk hidup memerlukan air untuk melangsungkan kehidupannya. Ketersediaan air sangat berlimpah tetapi mayoritas mengandung unsur Na dan Cl yang menyatu menjadi NaCl dan membuat air berasa asin.
Air pun akan selalu bergerak dari daerah yang tinggi ke daerah rendah. Demikian pula dengan arus laut yang merupakan salah satu contoh pergerakan massa air yang di sebabkan karena adanya energi pembangkit untuk menggerakkannya.
Pada hakekatnya matahari adalah sumber energi utama yang menggerakan pergerakan massa air dan gelombang laut. Lama penyinaran matahari yang berbeda pada setiap belahan bumi menyebabkan perbedaan tekanan. Contohnya penyinaran matahari daerah tropis seperti di Indonesia terjadi lebih intens. Berbeda halnya dengan negara – negara di benua Eropa Utara atau Skandinavia yang lama penyinaran mataharinya relatih lebih singkat. Maka suhu di daerah tropis lebih tinggi daripada negara – negara Skandinavia.
Tekanan yang berbeda pada setiap belahan bumi di sebabkan karena perbedaan lamanya penyinaran matahari, yang kemudian menyebabkan terjadinya pergerakan angin. Yang mana angin akan bertiup dari daerah bertekanan tinggi (suhu rendah) ke daerah bertekanan rendah (suhu tinggi). Maka pada saat siang hari saat kita berlibur ke pantai. Kita akan merasakan angin selalu bertiup kencang yang berasal dari laut ke pantai. Karena laut pada saat siang hari lebih dingin daripada daratan.
Penyebab terjadinya arus laut
Adanya perbedaan tekanan karena perbedaan lama penyinaran matahari menyebabkan terjadinya pergerakan angin. Ketika angin bertiup di atas permukaan perairan, maka akan terjadi tegangan angin (wind stress) yang membentuk arus dan gelombang laut.
Kecepatan angin yang terjadi pada permukaan air memiliki hubungan linier dengan pegerakan arus. Jadi semakin kencang angin bertiup maka semakin cepat pula pegerakan arus. Namun, semakin ke bawah maka kecepatan arus semakin berkurang.
Namun apa yang terjadi saat angin laut tiba – tiba berhenti bertiup pada permukaan air?
Apakah arus akan berhenti bergerak?
Jawabannya tidak akan berhenti.
Sebab arus akan selalu bergerak walau tidak ada angin. Hal ini karena adanya pengaruh rotasi bumi atau gaya coriolis.
Selain itu gerakan arus air pun tidak sesuai dengan arah tiupan angin. Tetapi arus akan bergerak berbelok ke arah kanan dari arah angin di belahan bumi utara. Dan arah kiri di belahan bumi selatan.
Baca Juga: Pasang Surut Laut: Tipe dan Penyebabnya
Jenis – jenis arus laut
Seperti pada penjelasan di atas. Arus terbentuk karena adanya perbedaan tekanan yang disebabkan karena berbedanya intensitas penyinaran oleh matahari di perairan. Perbedaan tekanan juga terjadi pada atmosfer yang menggerakan angin sebagai salah satu energi yang membentuk arus dan gelombang di samudera.
Adapun beberapa jenis gerakan arus air laut yang dapat kita kenal adalah sebagai berikut.
Arus inersia
Pergerakan arus yang proses terjadinya karena adanya pengaruh gaya coriolis.
Arus termohalin
Densitas atau kerapatan massa air yang berbeda karena berubahnya suhu dan salinitas menyebabkan. terjadinya pergerakan arus.
Arus geostropik
Jenis arus laut yang terjadi sebagai akibat dari kesetimbangan gaya gradien tekanan dan gaya coriolis.
Arus pantai
Untuk arus pantai tedapat dua jenis. Salah satunya mungkin sudah familiar terdengar ketika berlibur pada kawasan wisata pantai selatan pulau Jawa. Sebab beberapa daerah kawasan pantai selatan Jawa seperti Parang Tritis Yogyakarta memasang himbauan bahaya arus rip current.
Rip current adalah arus kuat yang balik ke laut menjauhi pantai karena adanya pertemuan gelombang yang sejajar dengan garis pantai. Sedangkan jenis arus yang kedua adalah longshore current. Longshore current adalah arus yang arahnya sejajar dengan garis pantai.
Baca Juga: 3 Perbedaan Pantai Utara dan Selatan Jawa?