Last Updated on 20 May 2024 by Adha Susanto
Estimated reading time: 4 minutes
Aktivitas penangkapan atau menangkap ikan tuna atau sejenis tuna (cakalang) menggunakan cara dan jenis teknologi alat tangkap tertentu. Long line, hand line, dan huhate adalah dua contoh alat tangkap tuna dan sejenisnya yang banyak digunakan oleh nelayan.
Permasalahan yang dijumpai ialah tidak semua teknologi penangkapan ikan dapat menangkap target utama (target species). Karena dalam aktivitas penangkapan tetap ada hasil tangkapan sampingan yang kita sebut by-catch.
Hasil tangkapan sampingan (HTS) merupakan tangkapan bukan spesies yang dapat tergolongkan dalam dua jenis. Yaitu ekonomis (by-product) dan non-ekonomis atau dilindungi oleh hukum.
Ikan-ikan hasil tangkapan sampingan umumnya dimanfaatkan sebagai ikan konsumsi dan penepungan ikan.
Baca Juga: 8 Alat Penangkap Ikan Tradisional
Jenis alat tangkap ikan tuna Indonesia
Alat rawai ikan tuna (Longline)
Tuna longline (rawai tuna) merupakan jenis tekonologi alat tangkap yang digunakan dengan tipe selektif terhadap aktivitas menangkap ikan tuna. Sifat dari alat tangkap ini adalah pasif sehingga dapat menjaga sumber daya hayati perairan dari kerusakan.
Rawai tuna digunakan karena efektif bahan bakar dan ramah lingkungan (Nugraha dan Setyadji, 2013). Cara menangkap ikan tuna dengan menggunakan long line dapat dilihat pada Gambar ilustrasi di bawah ini.
longline sebagai jenis alat tangkap terdiri dari beberapa bagian yakni: pelampung, tali pelampung, tali utama, tali cabang, dan mata pancing.
By Cath Long Line
Peristiwa bycatch longline tuna merupakan hal yang tidak dapat terhindarkan karena keanekaragaman hayati laut yang tinggi. Dampak negatif yang dari peristiwa bycatch yakni mengurangi populasi spesies langka yang dilindungi hukum.
Huhate (Pole and Line)
Teknologi alat tangkap ikan tuna atau cakalang dengan menggunakan huhate merupakan teknik penangkapan ramah lingkungan. Teknik penangkapan dengan huhate sangat bergantung pada suplay ikan umpan hidup. Umpan yang digunakan dalam aktivitas penangkapan tuna harus bertahan hidup selama waktu operasi masih berjalan.
Prinsip utama dalam menangkap ikan tuna menggunakan metode huhate adalah menangkap ikan dengan menggunakan cara melempar umpan ikan hidup. Selain itu juga terdapat semprotan air untuk membuat tuna mendekat sehingga mudah untuk di tangkap.
Pukat Cincin (Purse seine)
Purse seine (pukat cincin) merupakan alat tangkap ikan pelagis di laut dengan sistem kerja mengepung ikan yang bergerombol dengan pukat. Kapal akan menarik jaring ke dan dari hingga terbentuk meneyerupai sebuah mangkok. Ilustrasi penangkapan ikan tuna dengan menggunakan purse seine dapat dilihat pada Gambar.
Alat tangkap hand line atau pancing ulur
Pancing ulur atau dalam istilash internasional adalah Hand line merupakan alat tangkap yang banyak tergunakan oleh nelayan.
Penggunaannya bermula dari mempersiapkan umpan dengan cara mengaitkanny ke mata pancing, lalu turunkan mata pancing ke dalam perairan.
Setelah itu tahan tali utama atau pegang dengan erat sambil menunggu umpan termakan oleh ikan. Apabila umpan telah termakan ikan, maka dengan cepat angkat tali ke atas perahu, kemudian lepaskan ikan yang terkait pada mata pancing.
Selanjutnya letakkan ikan pada wadah yang telah tersediakan. Pada saat ikan telah lepas dari mata pancing maka turunkan kembali tali pancing ke dalam air dan begitu seterusnya.