Last Updated on 20 May 2024 by Adha Susanto
Estimated reading time: 4 minutes
Mengenal dengan baik ciri ikan channa yang sudah birahi dan siap kawin menjadi salah satu cara untuk suksesnya kegiatan mengawinkan. Berikut cara sukses mengawinkan ikan channa dengan mengenal ciri fisik indukan betina siap bertelur dan jantan siap kawin.
Ikan channa yang sudah birahi atau siap untuk memijah dapat kita kenali melalui ciri fisiknya. Dan berikut beberapa ciri ikan yang siap untuk kawin
Ciri indukan ikan channa siap kawin
Kunci utama ikan yang siap untuk kawin adalah ikan yang telah matang gonadnya. Ikan channa yang sudah matang gonad inilah yang dapat kita katakan sebagai ikan yang sudah birahi. Kita dapat mengenalinya melalui beberapa ciri fisik khususnya bagian urogenital.
Indukan betina
Calon indukan betina yang sudah siap untuk kawin memiliki ciri fisik sebagai berikut:
- Bentuk kepalanya yang membulat
- Tubuhnya berwarna lebih cerah
- Bagian bawah perutnya membesar dan lembek
- Urogenital berwarna kemerahan
- Ketika kita stripping dari perut ke urogenital akan mengeluarkan telur berwarna kuning
- Memiliki berat > 250 gram/ekor
Indukan jantan
Beberapa ciri fisik indukan ikan channa jantan yang sudah birahi dan siap untuk kawin adalah sebagai berikut:
- Bentuk kepalanya melonjong
- Tubuhnya berwarna lebih gelap
- Bagian bawah perutnya rata atau ramping
- Urogenital berwarna kemerahan
- Ketika kita stripping akan keluar cairan putih susu sebagai sperma
- Memiliki berat > 250 gram/ekor
Ketika sudah mendapatkan calon indukan. Selanjutnya siapkan beberapa alat dan bahan untuk proses mengawinkan ikan. Berikut uraian cara mengawinkannya.
Baca Juga: Ciri Ikan Koki Jantan dan Betina Siap Kawin
Cara mengawinkan ikan channa
Sebelum mengawinkan ikan maka persiapkan dahulu alat dan bahan penunjang. Seperti kesiapan kolam pemijahan dan penanganan larva. Serta mengawinkan ikan pada musim pemijahan yang terbaik yakni bulan Agustus-Oktober.
Sedangkan beberapa komponen alat dan bahan untuk mengawinkan ikan channa adalah sebagai berikut:
- Spuit atau suntikan
- Hormon ovaprim
- Aquabides
- Bak beraerasi
- Tanaman air seperti eceng gondok
Kolam pemijahan
Perisapan kolam sebagai tempat mengawinkan ikan channa sebaiknya kita sesuaikan seperti pada habitat alaminya. Yakni dengan melengkapinya tumbuhan air seperti eceng gondok dan dalam keadaan gelap.
Untuk kolamnya sendiri tidak perlu terlalu luas. Cukup gunakan ukuran kecil minimal 2 x 1 dengan kedalaman air mencapai 30 -35 cm dengan posisi tertutup.
Penyuntikan hormon
Penginjeksian hormon Ovaprim kedalam indukan ikan channa adalah cara mengawinkan secara semi alami.
Dengan penggunaan rasioa jantan dan betina 1:1. Dan penggunaan dosis hormon 0,4 ml/kg kita suntikan sore hari. Akan meningkatkan rangsangan pemijahan selama 24 jam.
Dan indukan betina ikan channa yang matang gonad dapat bertelur sebanyak 3.990 butir. Telur – telur hasil pemijahan pun akan mengambang pada permukaan air selama 2-3 hari untuk akhirnya akan menetas.
Untuk telur yang akan menetas umumnya memiliki ciri berwarna cokelat bening. Dan yang tidak berhasil terbuahi akan berwarna putih susu.
Sedangkan penyebab gagalnya pembuahan dan penetasan telur ikan terjadi karena beberapa hal seperti:
- Kematangan gonad ikan belum sempurna
- Sperma tidak mencukupi
- Terdapat parasit pada air
Penanganan larva
Pada umumnya larva ikan selama 2-3 hari akan mendapatkan nutrisi dari sisa kuning telurnya. Kemudian pada hari ke empat hingga menjadi bibit membutuhkan makanan dari lingkungan sekitarnya.
Maka jauh hari sebelum mengawinkan ikan channa dapat menyiapkan kolam penanganan larva. Kolam yang ideal untuk larva adalah kolam berlantai tanah kaya nutrisi untuk menumbuhkan pakan alami berupa plankton.
Jadi ketika larva sudah berumur empat hari dapat kita tebar pada kolam yang sudah kaya plankton sebagai pakan alami.
Hal ini bertujuan untuk menghemat biaya pakan larva karena ikan ini termasuk karnivora atau Satu Jenis Predator Air Tawar.
Baca Juga: Reproduksi Ikan: Sistem, Organ dan Fungsi Lengkap